A-News.id, Tanjung Redeb – Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang Ke-52, Sabtu (16/9/2023).
Di moken ini, KUPP Tanjung Redeb memberikan Penghargaan kepada PT Prima Mas Berau dan Direktur PT Prima Anugrah Sejahtera Nusantara (PASN).
Piagam Penghargaan Nomor: SR-UPP.TRB 3 Tahun 2023 diberikan Kepada PT. Prima Mas Berau sebagai Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (PJPT) dengan Kinerja Ketepatan Pelaporan Secara Periodik Terbaik Tahun 2022
Sementara Penghargaan Nomor : SR-UPP.TRB 7 Tahun 2023 Diberikan Kepada Direktur PT. Prima Anugrah Sejahtera Nusantara (PASN) sebagai Perusahaan Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri dengan Kinerja Ketepatan Pelaporan dan Administrasi Kepelabuhanan Terbaik Tahun 2023.
Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb, Capt. Marsri Tulak, menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang menerima penghargaan tersebut.
Dikatakannya, PT Prima Mas Berau dan PT Prima Anugrah Sejahtera Nusantara (PASN) mendapat penghargaan atas partisipasinya mendukung pengembangan pelabuhan dari segi sarana dan prasarana maupun dalam hal penyusunan atau pelaporan administrasi.
“Melalui momen Hari Perhubungan Nasional ini, kami memberikan apresiasi untuk beberapa perusahaan yang kita anggap layak, bisa dibilang menjadi contoh dalam hal bekerja sama dan mendukung pengembangan pelabuhan,” jelas Marsri ditemui usai kegiatan.
Dijelaskannya, sebagai mitra kerja kepelabuhanan, PT Prima Mas Berau dan PT PASN telah memberikan support untuk menjaga stabilitas arus keluar masuk logistik di Pelabuhan Tanjung Redeb.
“Kami sangat apresiasi. Saya rasa itu kerja sama yang baik. Kami berharap, kedepan kerja sama dengan mitra kerja kepelabuhanan terus berjalan baik,” tuturnya.
Dirinya juga mengungkapkan kedepan masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Seperti pengembangan pelabuhan dalam hal ini perbaikan atau penambahan dermaga agar kapal tidak perlu mengantre saat akan melakukan bongkar muat barang.
Kalau saat ini aktivitas bongkar muat dua sampai tiga hari, kenapa kita tidak berpikir penambahan supaya bisa sehari selesai, kapal tidak lagi mengantre, jadi arus barang lancar,” imbuhnya.
Ditemui di Pelabuhan Tanjung Redeb, Manajer Operasional PT PASN, Hasanuddin, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada KUPP Tanjung Redeb atas penghargaan yang diterima pihaknya.
Menurutnya, kelancaran kegiatan bongkar muat dan percepatan distribusi barang logistik ke pemiliknya tidak lepas dari kerja sama semua stakeholder kepelabuhanan.
Sejauh ini, pihaknya berupaya memberikan pelayanan maksimal terkait bongkar muat barang, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana bongkar muat barang, hingga penambahan terminal peti kemas.
“Sebelum terminal peti kemas jadi, kegiatan bongkar muat per kapal bisa 5 sampai 7 hari. Tapi sekarang dengan peralatan lengkap dan terminal peti kemas yang memadai, ada percepatan bongkar muat menjadi dua hari setiap kapal,” bebernya.
“Jadi ada memangkas waktu baik dari bongkar maupun percepatan logistik dari pelabuhan ke tujuan,” sambungnya.
Ia juga menyebutkan, sebelum ada penambahan area terminal petikemas, Pelabuhan Tanjung Redeb hanya mampu menampung keluar masuk 3.000 kontainer setiap bulan. Setelah penambahan area, kini mampu menampung keluar masuk 4.000 kontainer.
“Ini semua untuk mendukung kelancaran aktivitas bongkar muat dan keluar masuk logistik di Pelabuhan Tanjung Redeb,” ujarnya.
Hasan juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) yang selama ini berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Redeb.
“Kami salah satu operator yang mengelola pelabuhan untuk kegiatan bongkar muat berterima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan stakeholder yang ada di Pelabuhan Tanjung Redeb,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala Cabang PT SPIL, Bambang, turut mengapresiasi keberadaan PT PASN sebagai perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Redeb.
Menurutnya, kehadiran PT PASN selama ini sangat berkontribusi terhadap kelancaran kegiatan bongkar muat logistik di Pelabuhan Tanjung Redeb. Sehingga distribusi logistik di Berau khususnya, dan Kaltara pada umumnya berjalan lancar.
“Karena sebelumnya kapal bisa empat sampai 5 hari melakukan bongkar muat, sekarang dua hari bisa selesai bongkar muat. Sehingga otomatis aktivitas keluar masuk logistik semakin lancar,” jelasnya.
Disebutkannya, perkembangan suatu daerah pasti ditunjang arus keluar masuknya barang.
Karena itu, pihaknya berharap kerja sama ini bisa terus berkelanjutan untuk kemajuan kepelabuhanan. (to)