ANEWS, Berau – Dari hasil evaluasi Dinas Kesehatan Berau, perkembangan covid-19 di Bumi Batiwakkal dalam satu minggu terakhir terpantau melandai. Bahkan dengan penurunan yang cukup signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menyebut, penurunan terjadi hingga mencapai lebih dari 50 persen. Namun begitu, hasil yang membanggakan tersebut dikatakannya, tidak serta-merta merupakan jerih payah dari satgas penanganan covid-19 dari berbagai lapisan mulai dari Kabupaten hingga ditingkat Kelurahan dan RT, namun didukung pula oleh partisipasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Saya yakin hasil dari kerja keras dari seminggu sebelumnya, dimana terjadi pengetatan di segela lini terjadi razia dan sebagainya, dan sosialisasi ke masyarakat, keterlibatan masyarakat RT juga sehingga minggu kemarin ada penurunan,†kata Iswahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/02/2021).
Walaupun terbilang berita menggemberikan, akan tetapi Kadis Kesehatan itu menyampaikan kepada seluruh warga kabupaten Berau untuk tidak terlena sehingga melonggarkan protokol kesehatan. Ia mengimbau, agar situasi turunnya angka penularan tersebut dapat selalu diperhatikan dan bukan malah menjadi alasan untuk tidak lagi mematuhi prokes covid-19.
“Jangan sampai begitu turun terus lengah dan kasus jadi naik kembali, karena ini bukan hal yang stabil. Minggu ini turun, minggu depan bisa naik,†imbuhnya.
Sementara itu, saat ditanya terkait zona untuk Kabupaten Berau berdasarkan dari perkembangan ditingkat provinsi Kalimantan Timur. Sambung Iswahyudi, kalau Berau masih tergolong zona merah sebab kasus kesembuhan masih diatas 50 persen.
“Sedangkan di pusat itu datanya belum keluar, sedangkan kalau dilihat hasil evaluasi kita ada empat kecamatan di Berau yang sudah zona hijau yaitu Maratua, Biduk Biduk, Tabalar dan Talisayan, sedangkan sissanya masih Kuning, Oranye dan Merah,†ujarnya.
Data terbaru Dinas Kesehatan Berau hingga, Selasa (23/02/2021). Total kesembuhan sudah sebanyak 2.900 orang sedangkab pasien yang masih menjalani perawatan secara intensif sebanyak 276 korban.
Lebih lanjut, terkait kondisi perawatan pasien masih sama. Yakni sebagian yang mempunyai gejala sedang dan berat maka dirawat secara intensif di rumah sakit dan untuk gejala ringan dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.(Mik)