Follow kami di google berita

Jaga Kondusifitas, Kesbangpol Berau Ingatkan Peserta Pemilu Tak Gunakan Isu SARA

A-News.id, Tanjung Redeb — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Berau telah melakukan koordinasi dengan beberapa stekholder guna menjaga kewaspadaan terjadinya konflik di Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak yang akan dihelat pada tahun 2024 mendatang.

Kepala Kesbangpol Berau, Muhammad Salim mengatakan sejauh ini ada beberapa organisasi yang dibawah naungan pemerintah yang rapat meredam terjadinya konflik saat pemilu serentak dilaksanakan.

Diantaranya yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Ketiga forum ini akan bergerak melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghidari hal-hal yang dapat memancing konflik saat pemilu.

“Kita sudah kordinasikan dengan forum-forum tersebut agar mensosialisasikan dan mengingatkan hal yang dapat menimbulkan konflik,” kata Salim.

Kegiatan ini telah dipersiapkan jauh hari demi menjaga kondusifitas dan terhindar dari konflik sepetti Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Dari hasil pantauannya, selama ini di Kabupaten Berau tergolong kondusif meski ada beberapa tahapan pemilu 2024 berlangsung

“Upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap terjadinya konflik terus kita tingkatkan,” tuturnya.

Salim juga menghimbau untuk seluruh politisi agar tidak saling menyerang atau menjelekkan satu sama lain, khususnya pada hal yang berbau SARA.

Hal ini juga menjadi perhatian penuh pada pemilu, sehingga penggiringan isu SARA dan lainnya bisa hindari.

“Termasuk di media sosial, aksi provokasi ini bisa saja terjadi dimana saja yang bisa menimbulkan konflik. Maka hal ini peran Diskominfo sangat diperlukan dalam menjaga kerawanan,” saran Salim.

Dirinya juga menghimbau kepada elemen masyarakat dapat memfilter informasi yang diterimanya. Sehingga isu yang sifatnya provokatif dapat mereda sebelum menjadi ramai di publik.

“Masyarakat kita himbau jangan langsung percaya jika terima informasi dari media sosial. Harus dicari tahu dahulu, betul apa tidaknya,” tandas Salim. (Yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel