Follow kami di google berita

BBM Spead Boat Habiskan Rp 17 Juta per Hari, Pemkab Pikirkan Alternatif Pembiayaan

A-News.id, Tanjung Redeb – Pemkab Berau berupaya mencarikan anggaran untuk mengatasi masalah bahan bakar speed boat angkutan alternatif warga.

Selama penutupan jembatan, ada 5 speed boat yang disiapkan pemerintah daerah untuk membantu mengurangi beban LCT. Sayangnya biaya bahan bakar perhari untuk 5 speed itu mencapai Rp 17 juta lebih per hari.

Asisten III Setkab Berau, Maulidiyah mengungkapkan, Pemkab tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk mengatasi tumpukan pengendara di dermaga. Karena armada yang ada masih sangat kurang.
Pertama, dengan mengoperasikan speed boat dari dinas-dinas yang memiliki armada ini seperti BPBD dan Dinas Perikanan.

Namun masih belum menemukan jalan keluar soal anggaran bahan bakar. Upaya dilakukan untuk menutupi anggaran yakni dengan menggeser biaya perjalan atau cost anggaran lainnya yang dianggap bisa dialihkan.

Namun tetap dengan meneliti kaidah penggunaan anggaran agar tidak menjadi masalah baru soal tata penggunaan anggaran dinas.

” Yang kedua kita menjajaki penyewaan kapal roro. Kami masih mencari informasi harga dan detail lainnya,” ujarnya.

Sebenarnya rencana mendatangkan kapal roll on roll off ini sempat disampaikan sebelumnya. Namun dikarenakan rencana rute operasi kapal Roro ini melintasi bawah jembatan, terkendala tinggi kapal yang sangkut dibawah jembatan.

Namun jika memungkinkan akan dicarikan rute lain yang tidak melintasi jembatan Sambaliung. Seperti rute Sambaliung ke arah alur sungai Segah. Mencari dermaga alternatif di Gunung Tabur atau Tanjung Redeb.
Ditanya soal penggunaan dana tanggap darurat, Maulidiyah menyebutkan jika pengunaan dana tersebut hanya boleh diperuntukan pada situasi yang benar-benar darurat dan tidak terencana.

“Benar sekarang ini kondisinya darurat tetapi itu (pekerjaan jembatan) direncanakan, jadi tidak bisa,” ungkapnya.

Namun jika memang bisa dan memungkinkan seperti ada legal opinion dari kejaksaan misalnya, maka bisa saja dana tanggap darurat dialihkan untuk pembiayaan transportasi alternatif. Minimal untuk memenuhi bahan bakar 5 speed boat yang ada saat ini.
Untuk saat ini, opsi anggaran Pemkab juga mencari alternatif dari partisipasi pihak swasta. Ada banyak perusahaan yang diharapkan bisa membantu.

” Tapi harapan kita kapal roro itu bisa didatangkan dan digunakan, karena daya angkutnya besar, bisa mencapai 50 unit roda empat,” jelasnya. (Poh)

Ia juga memastikan Pemkab tidak tinggal diam dengan kondisi yang terjadi saat ini.

“Kami terus mencari solusi,” tukasnya. (Adv/Poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel