Follow kami di google berita

Atilagarnadi: Jadi Bupati Artinya Siap Melayani Masyarakat, Perlu Punya Konsep dan Belajar Memecahkan Suatu Masalah

A-News.id, Berau – Sosok Atilagarnadi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para politisi di Kabupaten Berau, pria yang kini menjabat selaku Ketua Komisi II DPRD Berau tersebut dikenal sangat cakap dalam berbicara mengenai beberapa permasalahan di lingkup masyarakat, khususnya menyoal perekonomian, Jumat (4/3/2022).

Perangainya yang tegas dan fasih menanggapi suatu topik membuat tim A-News.id memasukkan dirinya ke daftar calon figur potensial bakal calon Bupati Berau 2024-2029 melalui polling atau jajak pendapat.

Meski begitu, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Berau ini tidak begitu menanggapi serius mengenai polling tersebut, dan menilai kalau metode pengumpulan suara secara daring itu adalah hak pribadi masing-masing masyarakat dalam memilih figur favorit.

Dalam kesempatan wawancara juga, ia menyebut menjadi seorang Bupati berarti siap melayani masyarakat, sebagai koordinator dengan instansi terkait hingga memahami fungsi tugas-tugasnya.

“Karena baik secara logika jadi Bupati berarti memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Salah satu cara untuk membuktikan pelayanan ke masyarakat tersebut berjalan baik, dikatakannya adalah bagaimana peran kepala daerah dalam memanfaatkan potensi Bumi Batiwakkal ke depan dalam menyambut ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Salah satunya mungkin berbicara mengenai kesejahteraan. Karena sekian banyak masyarakat yang hadir di Kalimantan Timur tentu akan membutuhkan berbagai macam penopang kehidupan diantaranya ekonomi,” katanya.

“Tentu ini kabar gembira untuk kita masyarakat Kabupaten Berau untuk memperaktif untuk mengambil kesempatan membangun ekonomi kita melalui pertanian, perkebunan dan perikanan kita akan menjadi pemasok,” tambahnya.

Berbicara mengenai dalam pemilihan umum kepala daerah, pria kelahiran 1973 silam itu, mengaku untuk sekarang masih fokus kepada tugasnya selaku komisi yang secara langsung bersinggungan dengan perekonomian. Prioritasnya adalah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itu jadi sangat penting bagi Atilagarnadi, sebab untuk menyusun program kerja yang sesuai dengan visi dan misi tentu perlu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sesuai pula, ia menekankan seorang Bupati harus mempunyai konsep meningkatkan PAD.

Selaku politisi, sejatinya ia sudah melihat banyaknya potensi yang dimiliki Kabupaten paling utara Kaltim ini. Yang paling mencolok tentu saja sumber daya alam. Kekayaan hasil bumi tersebut menurutnya dapat menjadi penopang pendapatan daerah apabila dikelola dengan baik serta dengan metode yang cocok pula.

Ia mendorong agar komoditi di luar dari batu bara, juga bisa berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan yang sewajarnya juga harus diperhatikan. Dari situ pula kata Atilagarnadi kemungkinan juga bisa menciptakan para pelaku ekonomi.

“Hasil bagi kita itu yang lebih bagus sebenarnya dengan menggali potensi-potensi ini, yang pertama mungkin evaluasi secara keseluruhan oleh kebutuhan daerah,” katanya.

“Bukan hanya batu bara tapi kan kita harus hidup di komoditi lain, komoditi lain kita beri kesempatan supaya banyak tumbuh-tumbuh pelaku-pelaku ekonomi bukan hanya sawit bukan hanya tambang,” tambahnya.

Walaupun mempunyai kesempatan maju mewakili partai bergambar banteng hitam latar merah, pria dengan sapaan akrab Gatot tersebut, akan mencontoh konsep yang dimiliki oleh para kader PDI Perjuangan lain yang sudah lebih dulu memimpin suatu wilayah baik dari tingkat Kabupaten hingga negara.

Dirinya menuturkan, visi misi yang digagas tak hanya dibuat oleh suatu calon melainkan dikonsep bersama sesuai dengan kategori kondisi kearifan lokal dan potensi daerah setempat. Ide melalui rancangan yang terstruktur itu pula yang kini ia lakukan selaku pengurus partai sekaligus anggota DPRD.

“Saya petugas partai tentu tindak lanjut saya terkait dengan keputusan politik saya sampaikan kepada pimpinan saya di pusat, tentu itu menjadi konsep bersama. Visi itu bukan hanya konsep saya sendiri,” katanya.

“Tentu banyak pekerjaan-pekerjaan partai yang harus saya selesaikan untuk persiapan di 2024, mengingat 2019 itu saya baru kembali menjabat sebagai anggota legislatif dan menjabat sebagai ketua partai, nah tentu saya harus mengejar ketinggalan-ketinggalan,” tegas Atilagarnadi.

Kutipan perkataan tersebut, yang kemudian menciptakan pelajaran bagi dirinya, yang menurutnya alangkah lebih baik ia mundur satu langkah untuk maju dua langkah.

Maknanya pun cukup dalam. Yakni Gatot lebih memilih belajar dari pengalaman, dengan menyelesaikan masalah yang belum selesai agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali di kemudian hari, daripada memaksakan terus maju namun tetap memunculkan masalah-masalah baru.

“Bagi saya dimanapun saya ditempatkan, kita tergantung bisa bekerja apa tidak? dan ternyata saya coba membangun itu dengan teman-teman saya di komisi bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini tidak terselesaikan,” katanya.

“Maka saya bilang hari ini masih belajar, salah satunya dengan teman-teman wartawan saya juga belajar. Karena belajar itu tidak ada habisnya, supaya saya tidak salah untuk menyelesaikan masalah,” katanya lagi.

Apalagi kata dia, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin lebih afdhal daripada harus bicara menggunakan urat.

“Tidak perlu harus kita gebrak meja, nggak perlu harus maki-maki, bentak-bentak kaya gitu kan bagaimana kita menyelesaikan masalah dengan memanusiakan manusia itu sendiri,” pungkasnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel