A-News.Id, Tanjung Redeb – Sebagai bentuk maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, Perumda Air Minum Batiwakkal, melakukan peningkatan kualitas Sumbar Daya Manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan plat merah tersebut.
Belum lama ini, PDAM melakulan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) hasil dari studi banding dengan beberapa PDAM di wilayah Jawa Tengah.
Seluruh karyawan dari semua bidang baik bidang keuangan, hubungan pelanggan, teknik dan umum diikutkan dalam studi banding tersebut.
Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, kegiatan itu dilakukan dengan output ingin memangun SOP di PDAM Berau.
“KIta ingin bangun SOP, apakah sudah cukup baik dibandingkan dengan PDAM-PDAM lain yang kita kunjungi, ada PDAM solo, Jogja Sleman, Kulonprogo yang kita kunjungi,” ujarnya.
Sebenarnya, menurut Saipul, pihaknya tidak memastikan bahwa PDAM yang dikunjungi itu lebih baik dari PDAM Berau. Tetapi dengan studi banding itu setidaknya, pihaknya bisa ada pembelajaran dari tempat lain mana yang bisa diterapkan untuk peningkatan pelayanan.
“Karena ada SOP atau regulasi yang ada di mereka tidak ada di kita juga sebaliknya,” katanya.
Dari setiap tim yang diberangkatkan terdiri dari beberapa orang yang diambil dari semua bidang Perumda Batiwakkal.
“Nah kita belajar SOP mereka. Alhamdulillah sesama tukang ledeng istilahnya mereka terbuka, mereka menunjukan SOP mereka,” sambungnya.
Mengenai kelanjutan dari studi tersebut, dijelaskan saat ini pihaknya tengah menyusun SOP Perumda Batiwakkal. Ia mencontohkan, ada masukan bagus dari hasil studi. Berasal dari PDAM Jogja. Saat ini PDAM Jogja kesulitan mencari pelanggan baru disebabkan warga lebih banyak menggunakan air sumur langsung.
Memang diakui Saipul, kualitas air sumur di sana jauh lebih baik dibandingkan di Berau.
Kemudian dengan persoalan itu, kemudian PDAM Jogja meminta dukungan pemerintah setempat untuk memasukan satu regulasi yang bisa menolong PDAM mendapatkan pelanggan baru.
Setiap orang yang mengurus izin pembangunan rumah didalam satu syaratnya dimasukan harus menggunakan air PDAM.
“Nah ini yang sedang kita bahas, kemungkinan menerapkan ini di Berau,” jelasnya.
Termasuk melakukan evaluasi terhadap hotel-hotel yang membangun pengolahan sendiri. Sebab berdasarkan peraturan pemerintah, menurut Saipul, setiap orang atau kelompok lainnya yang akan mengolah air baku dari alam harus mendapatkan rekomendasi dari PDAM.
Kalaupun ada yang membuat pengolahan tanpa menggunakan rekom dari PDAM, Perumda batiwakkal tidak memiliki kewenangan lebih atas perbuatan itu, selain menyampaikan kepada balai wilayah sungai.
“Bahwa misalnya ini ada yang perlu dilengkapi persyaratan mereka,” tandasnya. (Adv/Poh)