TANJUNG REDEB – Dampak dari Fenomena El Nino yang sedang terjadi saat ini adalah kemarau yang lebih panjang dari biasanya, dan tampaknya mulai berdampak serius di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Berau.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Sungai Segah di Kabupaten Berau, yang merupakan sumber utama pengambilan air baku oleh IPA Perumda Batiwakkal Berau.
Namun tidak hanya Kabupaten Berau, beberapa wilayah lain juga dilaporkan mengalami kekeringan ekstrim, seperti yang terlihat dalam beberapa postingan viral di media sosial yang menunjukkan Sungai Mahakam yang surut hingga hampir menyentuh alur pelayaran.
Hal ini mendorong manajemen Perumda Batiwakkal untuk bekerja keras guna menjaga stabilitas proses produksi dan distribusi air ke masyarakat. Direktur Perumda Batiwakkal Berau, Saipul Rahman, meminta maaf kepada pelanggan yang mengalami penurunan kontinuitas pendistribusian air.
“Kami mohon maaf kepada pelanggan di Wilayah Kampung Maluang dan Samburakat, dan kami menghimbau agar mereka dapat menampung air dengan tandon agar pengurangan jam layanan tidak berdampak serius,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa ada pengurangan jam distribusi air di wilayah Makassang, Kampung Maluang, dan Samburakat yang sebelumnya tersedia selama 24 jam, namun sekarang dikurangi menjadi 12 jam karena penggunaan air di kedua wilayah tersebut lebih sedikit.
“Dengan perubahan ini, untuk layanan di Kampung Maluang dan Samburakat, pompa Booster akan dihidupkan pada pukul 05.00 pagi dan dimatikan pada pukul 18.00 sore,” ucapnya.
“Salah satu upaya yang kami lakukan saat ini adalah dengan mengatur dan merancang ulang jam distribusi,” tambahnya.
Diharapkan dengan alokasi air ini, air dapat dialihkan ke wilayah perkotaan.
“Kami akan mencoba mengatur waktu hidup dan mati pompa sesuai dengan kebutuhan. Kami meminta masyarakat terus memantau informasi dari kami,” pungkasnya. (yf)