A-News.id, Tanjung Redeb – RSUD dr Abdul Rivai rupanya sudah memiliki alat cuci darah baru. Masyarakat, tak perlu bepergian ke luar daerah lagi untuk mencari pelayanan cuci darah.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, bersama dengan Ketua DPRD Berau, Madri Pani telah melakukan pemotongan pita, sebagai tanda bahwa laboratorium Hemodialisis sudah dibuka.
Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu menerangkan, pasien penyakit ginjal dengan fungsi ginjal yang sudah mengalami penurunan, memerlukan tindakan yang disebut HD atau yang umum dikenal dengan istilah cuci darah untuk membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh
“Untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama pasien yang memerlukan cuci darah, pemerintah berkomitmen membuka unit hemodialisa di RSUD Abdul Rivai. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke tempat yang jauh. Saya berharap semua peralatan di unit HD ini akan dimanfaatkan secara maksimal dan dirawat dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” Ujarnya.
Pasalnya, selama ini untuk mendapat pelayanan cuci darah, masyarakat harus melakukan perjalanan cukup jauh. Minimal ke Samarinda.
“Setidaknya, sekarang RSUD dr Abdul Rivai sudah meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatannya,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram menyampaikan, untuk unit Hemodialisis targetnya adalah 10 mesin berjalan secara reguler.
“Untuk cuci darah di RSUD dr Abdul Rivai, saat ini belum dicover oleh BPJS Kesehatan. Sehingga, pasien harus melakukan pembiayaan secara mandiri,” terangnya.
Tenaga medis yang di sediakan 12 orang dan akan menjadi 18 orang, 1 tenaga Dokter Umum dan 1 tenaga Dokter Penyakit Dalam.
“Tenaga medis yang di siapkan 12 orang tetapi nantinya menjadi 18 orang 1 tenaga Dokter umum dan 1 tenaga Dokter Penyakit dalam itu saya sendiri,” Sambungnya
Dijelaskannya, ada 8 orang yang tercatat sebagai pasien yang rutin melakukan cuci darah di Berau.
“Iya, ada 8 orang pasien yang rutin melakukan cuci darah,” tandasnya. (*/ER/Poh)