Follow kami di google berita

Mesjid Tua dan Areal Makam Keluarga Kesultanan Gunung Tabur Diharapkan Pembenahan

A-News.id, Gunung Tabur – Makam keluarga Kesultanan Gunung Tabur hingga kini masih kerap terendam banjir saat pasang surut air sungai, kondisi itu membuat pihak kelurahan setempat menginginkan segera adanya pembenahan dari pemerintah Kabupaten Berau, Jumat (14/10/2022).

Lurah Gunung Tabur Rudi Yanto menuturkan, keadaan makam keluarga kesultanan tersebut selain kerap terendam banjir juga minim fasilitas pendukung seperti halnya pendopo untuk beristirahat tamu. Kata dia peninjauan ke lapangan sudah berulang kali dilakukan oleh pihaknya bersama dengan instansi terkait. Namun begitu, hingga kini penanganan belum terlihat titik terang.

Dari yang diketahui Lurah, jumlah makam yang terancam banjir itu jumlahnya cukup banyak sekitar 40an makam.

“Itu sudah diusulkan beberapa kali sebenarnya dan mudah-mudahan terealisasilah di tahun ini,” katanya.

“Yang perlu dibenahi terutama lokasinya kita tinggian biar air pasang surut tidak sampai masuk, tapi tidak kita merubah bentuk setelah itu baru kita bangun pendopo, jalan masuknya juga kita perbaiki minimal dicor jadi akses masuk pengunjung itu nyaman,” jelasnya.

Rudi sangat berharap pembenahan dapat dilakukan segera mungkin karena areal makam tersebut menjadi salah satu cagar budaya yang patut dilestarikan dan dijaga. Pasalnya beberapa sultan Gunung Tabur dan keturunannya sudah ada yang dimakamkan di areal tersebut.

Tak hanya makam, di lokasi yang sama terdapat pula masjid tua yang berada di lokasi Museum Batiwakkal juga tidak lepas dari perhatian Lurah. Untuk mesjid peremajaan sejatinya hal yang wajib dilakukan. Karena jika tidak, ditakutkan dapat rusak karena kondisinya sudah uzur.

“Karena kisah dibaliknya itu harus kita pertahankan karena itu juga merupakan situs peninggalan kesultanan yang patut kita lestarikan,” kata Rudi Yanto.

Lanjut Rudi, sangat memprihatinkan memang jika Kecamatan yang mempunyai peninggalan kerajaan Berau tersebut namun tidak terawat dengan baik. Apalagi wisatawan lokal kerap berkunjung dan mengetahui Gunung Tabur identik dengan kesultanan yang dimiliki.

“Harus kita jaga dan rawat baik-baik, di samping menjadi kawasan sejarah juga bisa menjadi destinasi kreasi dan pendidikan untuk anak jaman sekarang biar lebih mengetahui seperti apa Berau ini dahulunya,” pungkasnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel