Follow kami di google berita

Kadinkes: Bagi yang Gejalanya Sedang Sebaiknya Ditarik ke Rumah Sakit daripada Isoman di Rumah, apalagi Saturasinya Mulai Turun

Kadinkes Berau, Iswahyudi

A-News.id, Berau – Seperti apa program Isoter terkait penanggulangan Covid-19 yang disiapkan di setiap kecamatan-kecamatan dikaitkan dengan kondisi Covid-19 Berau yang sudah turun ke Level 3, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, Selasa, 14/9/2021, mengatakan yang seperti itu harus disesuaikan terus apalagi di masing-masing kecamatan sudah pada turun.

“Isoter itu sebetulnya lebih difokuskan kepada orang-orang yang memang di rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi, sehingga ditarik ke isoter sehingga dia bisa diawasi dan Dia bisa melakukan islosasi dengan baik. Sehingga kalau apabila kondisi akhirnya tidak ada, artinya diposisikan standby, tetapi tidak dimanfaatkan,” kata Iswahyudi.

Tetapi, lanjut Iswahyudi, isoter yang untuk perusahaan masih dipakai, karena memang tidak punya tempat. beberapa perusahaan masih memanfaatkan isoter ini menjadi tempat isolasi.

“Daripada dia di mess, itu lebih tidak teratur, sehingga itu yang kita tarik. Sedangkan yang di kecamatan sangat tergantung kondisinya, dan kelihatannya dengan juga pembiayaan dan sebagainya tidak memungkinkan juga terlalu besar disitu, karena fasilitas yang ada jangan sampai justru isoter ini membuat tekanan psikologis bagi pasien, apalagi tujuannya untuk menyembuhkan,” tambahnya.

Ditambahkan oleh Iswahyudi, memang ada orang-orang yang memang tidak punya tempat dan butuh tempat itu, seperti di Gunung Tabur, mereka memanfaatkan.

Namun Iswahyudi menyarankan bagi yang gejalanya sedang atau agak berat, lebih baik ditarik ke rumah sakit, khususnya yang saturasinya agak mulai turun, gejalanya agak berat, itu lebih baik ditarik ke rumah sakit.

“Karena kalau di tempat isoter, toh tidak bisa ditangani dengan baik juga disitu, oxygennya juga tidak ada. Apalagi sekarang posisi rumah sakit sudah mulai menurun terus, banyak yang sudah pulang,” jelasnya.

Yang perlu masyarakat pahami betul, tambah Iswahyudi, karena terus terang cukup memprihatinkan bahwa Berau ini tingkat kematian pasien isomannya masih besar.

“Masih banyak orang yang kalau sakit, berusaha mengatakan saya bukan covid, disuruh periksa, tapi saya dicovidkan dan sebagainya. Sebetulnya secara manusiawi hak atas tubuh itu betul haknya dia, mau diperiksa atau tidak dan sebagainya, tetapi kalau dia tidak diperiksa lebih dini, maka dia tidak bisa mengetahui lebih jauh apa yang harus dilakukan. Kalau memang dia mau isolasi di rumah masih memungkin bisa, sejauh dia tahu aturan mainnya, dan kapan dia harus digeser ke rumah sakit,” jelas Iswahyudi.

Iswahyudi menyampaikan penting bagi pasien yang merasa terpapar covid-19 untuk melaporkan ke puskesmas terdekat, agar dapat dipantau dan diberikan penanganan serta pengobatan dengan biatya pemerintah, apalagi yang saturasinya sudah menurun.

Karena, lanjut Iswahyudi, jangan sampai terlambat untuk melaporkan kondisi orang yang terpapar covid-19 yang isolasi di rumah sendiri, karena lebih cepat dilaporkan akan lebih baik. (dit)

Bagikan

Subscribe to Our Channel