Follow kami di google berita

DPRD Kaltim Dorong Pemerintah Awasi secara Masif Kegiatan Pasca Tambang

Anggota Komisi I DPRD Kaltim, M Udin. (Dok DPRD Kaltim)
Anggota Komisi I DPRD Kaltim, M Udin. (Dok DPRD Kaltim)

Anews.id, Samarinda – M Udin, selaku Anggota Komisi I DPRD Kaltim menyoroti kegiatan pasca tambang di Kaltim. Menurutnya, peran kontrol pemerintah sangat penting sehingga dapat dilakukan pengawasan lebih masif.

Harapannya, penegakan tentang pengawasan kegiatan pasca tambang harus dilakukan. Dalam hal ini, inspektur tambang dan pemerintah daerah diimbau untuk bersikap tegas.

“Saya meminta inspektur tambang dan daerah untuk bisa mengawasi kegiatan pasca tambang di Kaltim,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, perusahaan tambang yang tidak memenuhi kewajiban beberapa kali ditemukan oleh pihaknya. Contohnya, tidak melakukan penutupan pada void atau lubang bekas tambang. Sementara itu, perusahaan pun mesti melakukan proses penghijauan di lingkungan area tambang.

PT Teguh Sinar Abadi (TSA) merupakan salah satu nama perusahaan yang disebut Udin akan memasuki pasca tambang. Kendati demikian, perusahaan tersebut dinilai telah memenuhi tanggung jawab dalam menutup void dan pengembalian fungsi lahan. Terlebih lagi, menyesuaikan dengan dokumen studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan yang telah memperoleh persetujuan.

“Void itu harus ditutup, kecuali ada permintaan dari masyarakat untuk memanfaatkannya ke budidaya ikan atau air bersih. Tapi itu harus ada perubahan dokumen dan pengawasan yang ketat,” lanjutnya.

Ia menyatakan bahwa jangan sampai ada void yang tidak berhasil ditutup dan berakhir dengan menimbulkan korban jiwa. Sebelumnya, beberapa kejadian yang melibatkan tenggelamnya anak-anak di lubang bekas tambang yang tergenang air menjadi sebuah polemik besar bagi masyarakat Kaltim.

Udin pun telah mengetahui rancangan void yang dijadikan sebagai sumber akan air bersih di Bontang. Baginya, rancangan itu dapat dijadikan sebagai solusi bersifat sementara namun tetap dibutuhkan rancangan jangka panjangnya.

“Kita tidak bisa bergantung terus pada void untuk air bersih. Harus cari alternatif lain, seperti membangun embung atau sumur bor. Perusahaan juga harus menjaga kualitas air di void itu agar tidak tercemar atau terkontaminasi,” tutupnya. (adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel