A-News.id, Tanjung Redeb — Selain cokelat, Kabupaten Berau juga memiliki potensi lain seperti terasi, yang bisa dikembangkan hingga ke pasar internasional. Untuk mendukung hal itu, Pemkab Berau melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, telah memulai pembangunan rumah produksi terasi.
Rumah produksi terasi itu dibangun di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar. Inisiatif ini digagas oleh Diskoperindag, sebagai upaya mendukung pengolahan hasil laut lokal, agar memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar serta meningkatkan potensi ekonomi lokal.
“Sesuai rancangan yang ada, rumah produksi terasi ini dibagi menjadi tiga bangunan utama, yaitu fasilitas produksi, pengemasan, dan galeri pemasaran. Di tahun 2025 ini, kita dapat dana Rp1 miliar dari APBD. Akan digunakan untuk membangun fasilitas utama agar bisa segera beroperasi,” terang Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/1/2025).
Pemilihan lokasi pembangunan sendiri, karena mempertimbangkan potensi bahan baku terasi yang melimpah. Dimana kampung terdekat yakni Kampung Pegat Batumbuk dan Batu Putih, yang menjadi penghasil utama bahan mentah terasi di Berau.
“Selama ini hasil tangkapan lebih banyak dijual sebagai bahan mentah, padahal kalau diolah justru nilai jualnya akan lebih tinggi. Dengan adanya rumah produksi terasi ini, nantinya kita bisa mengolah dan membranding sendiri produk olahan kita, kemudian dipasarkan ke luar Berau dengan harga lebih mahal,” tambahnya.
Kehadiran rumah produksi ini juga nantinya, selain meningkatkan pendapatan dan perekonomian para nelayan, juga bisa mengembangkan industri kecil atau industri rumahan, yang selama ini mengolah terasi secara mandiri. Bahkan, untuk pemasaran pun akan terakomodir melalui rumah produksi yang ada nantinya.