A-news.id, Tanjung Redeb — Rencana pemerintah meliburkan sekolah selama 1 bulan pada Ramadhan 2025, mendapat tanggapan beragam bahkan pro dan kontra. Ada yang menyetujui dan ada yang menolak dengan berbagai alasan, salah satunya orang tua yang merasa justru libur sekolah, akan membuat si anak malas dan lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget.
Hal ini pun ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau. Ditemui beberapa hari lalu, Kadisdik Berau Mardiatul Idalisah mengatakan, jika sampai saat ini belum ad kebijakan atau regulasi tentang libur sekolah selama Ramadan.
“Kita menunggu saja bagaimana regulasi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Kalau memang libur, kami pasti punya cara bagaimana mengisi hari libur. Lagipula sejak di awal saya menjabat juga sudah membentuk edukasi Ramadan. Ini yang akan kita terapkan,” terangnya.
Dijelaskannya, dengan adanya edukasi Ramadan nantinya para murid tidak akan hanya berdiam di rumah saja selama libur puasa. Melainkan ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu.
“Sebelumnya kemarin kan kami sudah membentuk edukasi Ramadan 1, ini bakal ada edukasi Ramadan 2. Begitu nanti libur, kita sudah siap dengan apa yang harus dilakukan anak-anak. Intinya ya sepakat saja dengan regulasi, sepanjang itu tidak menyulitkan,” imbuhnya.
Wacana ini mengingatkan kita pada kebijakan yang pernah diterapkan pada masa Presiden Gus Dur, yang mengizinkan siswa libur 1 bulan penuh saat puasa. Dan kemungkinan untuk meliburkan sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, seperti madrasah dan pondok pesantren, sedang dipertimbangkan. Sedangkan kebijakan serupa juga sedang dipikirkan untuk sekolah-sekolah umum dan madrasah. (mel)