Follow kami di google berita

Vaksinasi Pelajar Dikebut

Anews, Tanjung Redeb – Vaksinasi untuk pelajar di Kabupaten Berau dikebut penyalurannya oleh Dinas Kesehatan, saat ini Dinkes tengah fokus melaksanakana vaksinasi ke siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Atas. Hal itu sejalan dengan kebijakan kelonggaran untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, Jumat (24/9/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Iswahyudi memastikan, untuk dosis vaksin covid-19 bagi pelajar masih tetap diupayakan. Termasuk menunggu bantuan stok dari Badan Intelijen Negara (BIN) sebanyak 5 ribu dosis, hanya saja sampai saat ini, pasokan tersebut masih belum diterima oleh Dinas Kesehatan.

“Jadi (vaksinasi) untuk pelajar di Berau ini masih sedikit sekali, dan kami masih melakukan pendataan juga, bahkan kami juga masih menunggu bantuan dosis vaksin dari BIN,” ujarnya belum lama ini.

“Tetapi apabila vaksin ada, saya sudah menginstruksikan kepada tiap-tiap puskesmas itu juga menjadikan pelajar sebagai sasaran vaksinasi, dengan catatan apabila diperlukan, vaksinnya tersedia dan yang akan divaksin berusia di atas 12 tahun,” tambahnya.

Terkait data pemberian vaksin ke pelajar, Kepala Dinkes itu mengaku berkoordinasi dengan Disdik Kaltim data pelajar SMA dan dari Dinas Pendidikan Berau.

“Masih dicari datanya sehingga kita bisa mendata berapa jumlah pelajar yang nanti kita sesuaikan dengan stok dosis vaksin,” tuturnya.

“Terkait vaksinasi massal bagi pelajar sebenarnya itu ada kerjasama dengan program dari BIN, tetapi ada kemungkinan kita juga bisa lakukan sendiri apabila vaksinnya tersedia,” sambungnya.

Sesuai rencananya, penyaluran vaksinasi untuk pelajar ini akan ditujukan terlebih dulu ke empat kecamatan terdekat seperti Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Sambaliung dan Gunung Tabur. Empat kecamatan tersebut menjadi perhatian vaksinasi pelajar karena masih tergolong daerah rawan penularan covid-19.

Sementara itu dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan pelajar yang sudah tervaksin di dosis satu sudah sebanyak 1.536 orang dan dosis dua sebanyak 142 orang.

Di sisi lain, dengan keringanan untuk pelaksanaan PTM itu, Iswahyudi tetap memperhatikan arahan dari Gubernur Kaltim Isran Noor, yang mengimbau agar dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah tidak gegabah dalam mengambil kebijakan terkait pembelajaran secara tatap muka.

“Kita pantau apakah penurunan kasus ini permanen atau sifatnya sementara, kemudian pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat apakah sudah “dari hari” atau sekedar curi-curi saja,” kata Iswahyudi.

“Tapi tidak kalah pentingnya, perlu ada orang-orang yang melakukan pengawasan di luar lingkungan sekolah, karena seperti yang diketahui banyak siswa-siswi speulang sekolah jajan dan bergerombol, itu potensinya besar sekali disitu, itu dapat menjadi sumber penularan baru,” ungkapnya.

“Jadi sekolah juga tidak hanya mempersiapkan dari dalam lingkungan sekolah tapi juga harus mengingatkan anak didiknya, bahwa setelah sekolah harus pulang ke rumah,” pungkasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel