A-News.id, Jakarta – Persoalan antrian panjang dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU se-Kalimantan Timur mendapat perhatian serius dari anggota Komisi III DPR RI, Nabiel Husien. Politikus Partai Nasdem itu melaporkan langsung masalah tersebut kepada Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.
“Situasi di Kalimantan Timur cukup memprihatinkan terkait distribusi BBM subsidi. Hampir di seluruh SPBU di Kaltim, kita melihat antrian panjang. Truk-truk besar yang ingin mendapatkan solar subsidi sampai harus menginap di sekitar SPBU demi mendapatkannya,” ujar Nabiel kepada Jaksa Agung.
Nabiel menjelaskan bahwa antrian panjang ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Selain menyebabkan kemacetan, fenomena tersebut juga berimbas pada lambatnya distribusi bahan pokok, yang berujung pada kenaikan harga kebutuhan di sejumlah wilayah.
“Dampak dari situasi ini ganda. Pertama, terjadi kemacetan karena truk-truk parkir di tepi jalan sepanjang SPBU. Kedua, yang lebih mengkhawatirkan adalah kenaikan harga barang-barang pokok, terutama di daerah terpencil, karena biaya transportasi yang ikut melonjak,” tegasnya.
Dalam RDP perdana Komisi III DPR RI periode 2024–2029 bersama Jaksa Agung RI, Nabiel meminta Kejaksaan untuk memberi perhatian serius terhadap kasus BBM subsidi di Kaltim.
“Saya berharap aparat Kejaksaan dapat memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini di Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin langsung memberikan instruksi kepada jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim untuk segera menindaklanjuti permasalahan distribusi BBM di wilayah itu.
“Pak Husien, terkait distribusi BBM yang bermasalah, saya akan memerintahkan Kejati Kaltim untuk menindaklanjutinya,” ujar Burhanuddin. (yf)