Follow kami di google berita

Tindak Pidana Pencurian Paling Sering Terjadi di Tabalar

A-News.id, Tabalar – Kecamatan Tabalar merupakan jalur poros penghubung antara Kecamatan yang ada di pesisir Berau dengan ibu kota Tanjung Redeb. Karena kondisinya yang cukup senggang, maka aksi tindak pidana pun tak jarang masih kerap terjadi.

Kapolsek Tabalar Iptu Sukhidin menuturkan, di luar daripada pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polsek Tabalar, ia bersama dengan pihaknya ke depan akan tetap gencar melaksanakan atensi dari Kapolri. Diantaranya, yakni menindak aksi ilegal mining, ilegal fishing, pencurian, perjudian serta narkoba.

Tak hanya itu, guna mempersempit aksi tindak pidana, Iptu Sukhidin menuturkan, melalui Bhabinkamtibmas giat patroli selalu rutin dilakukan, pemantauan hingga patroli.

“Itu kita laksanakan terus, jika ada hal-hal yang perlu kita bantu selesaikan, kita selesaikan,” katanya.

“Langkah antisipasi lainnya adalah kita lakukan pemetaan wilayah rawan terjadinya tidak pidana dan banyak melakukan patroli,” tambahnya.

Eks personel Unit Intelkam Polres Berau tersebut pun menceritakan, Tabalar yang merupakan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan mengenai kegiatan ilegal fishing atau memancing dengan alat yang dilarang seperti bom dan racun sudah tidak ada.

“Para masyarakat selalu kita imbau serta sosialiasi tetap berjalan, baik mengenai ilegal fishing, kenakalan remaja termasuk narkoba, diantara sosialisasi ada permintaan dari pihak sekolah-sekolah maupun Kepala Kampung yang ada di Tabalar,” sambung Iptu Sukhidin.

“Selan itu, giat kita yang juga masih belum berhenti di lapangan adalah operasi antik,” tambahnya.

Sekedar informasi tambahan, tindak pidana pencurian merupakan yang paling banyak diungkap oleh jajaran Polsek Tabalar. Baik pencurian kendaraan bermotor, mesin lampu dan alat-alat pertanian.

“Untuk saat ini di wilayah hukum Polsek Tabalar yang baru muncul kasus pencurian, karena rata-rata masyarakat disini (Tabalar) adalah petani dan nelayan jadi banyak aksi itu dilakukan di jam-jam rawan saat orang sedang ada di kebun maupun melaut,” tandasnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel