Follow kami di google berita

Tim Gabungan Pantau Kampung Rawan Banjir

A-News.id, Berau – Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Berau membuat air sungai Segah dan Kelay meluap, dampaknya pun air naik hingga ke kawasan rumah warga yang berdomisili di Meraang, Kampung Tumbit Melayu Kecamatan Teluk Bayur, Kampung Tumbit Dayak dan Kampung Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung.

Seorang warga Tumbit Dayak, Dedy mengatakan, air mulai merendam lingkungan rumahnya sejak, Senin (29/11/2021) sore hari. Bahkan ia mengaku, kalau debit air masih terus naik.

“Sebagian ada yang terendam sampai ke teras, ini memang biasanya setiap hujan pasti terendam di sini (Tumbit Dayak) apalagi musim penghujan, dan bahkan lebih tinggi dari ini biasanya,” ujar Dedy.

Melihat situasi itu, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau bersama Basarnas, PMI, TNI dan Brimob menyisir beberapa titik di lokasi tersebut untuk melihat seberapa tinggi air yang merendam permukiman.

Dari hasil penyisiran di lapangan, Kasi Kedaruratan BPBD Berau Askar mengatakan, ketinggian air bervariasi di setiap kampung yang dilakukan pemantauan. Misalnya saja Tumbit Melayu, air merendam masih di sekitar kolong rumah sementara untuk fasilitas umum seperti jalan tidak terendam.

“Masih dalam kondisi normal di bawah rumah, jadi belum masuk ke jalur jalan, untuk ketinggian banjir saat ini masih di atas mata kaki, kurang lebih 30 centimeter saja,” kata Askar, Selasa (30/11/2021).

Berbeda dengan Tumbit Dayak, Askar menjelaskan, debit air sudah ada yang sampai masuk ke rumah warga menyusul fasilitas umum seperti jalan dan lapangan sepak bola yang juga mulai terendam. Pemantauan pun akan terus dilakukan mengingat dari prakiraan cuaca Badan Meteorolodi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau bahwa kemungkinan hujan deras masih akan terus berlangsung, langkah evakuasi pun tidak ada dilakukan.

“Langkah evakuasi, hari ini tidak ada, kita sudah koordinasi juga dengan aparat kampung, kepala kampung, bahwa masih kondisi normal masyarakat juga masih bisa beraktivitas, cuma yang terdampak saat ini adalah lahan mereka karena memang kondisi geografisnya lahan-lahan mereka lebih rendah,” jelas Askar.

Untuk bersiaga, guna membantu lancarnya kegiatan, pihak Basarnas menyebut, armada yang disiapkan yakni dua buah perahu karet. Sementara untuk pendirian posko belum dilakukan.

“Posko akan didirikan ketika ada kegiatan evakuasi, sementara ini posko di kantor masing-masing, kita standbykan. ketika nanti ada informasi untuk evakuasi baru kita adakan posko di tempat kejadian terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan SAR,” ujar Koordinator Unit Siaga Basarnas Berau Andir Irawan. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel