Follow kami di google berita

Petani Tak Lagi Jemur Padi, Bupati Sri Juniarsih Akan Beli Pengering Padi Modern

A-News.id, Tanjung Redeb — Dalam menghadapi tantangan alih fungsi lahan dan mengatasi kendala tenaga kerja yang cenderung menua, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) provinsi telah melakukan upaya mekanisasi dengan menggunakan berbagai alat teknologi modern. Dalam hal ini, petani tidak perlu lagi mencangkul, sekarang mereka dapat menggunakan handtraktor dan jonder roda 4 untuk mempermudah pekerjaan pertanian.

Bantuan alat-alat pertanian ini terus dihibahkan setiap tahun dari tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten termasuk hibah dari PDA Dinas TPHP. Salah satunya adalah alat combine untuk panen padi. Dengan menggunakan alat ini, petani dapat melakukan panen dengan lebih efisien dan cepat. Proses panen yang dahulu diperlukan waktu yang lama untuk 2 hektar lahan, kini dapat selesai dalam waktu yang lebih singkat.

Selain itu, pengering padi juga akan dialokasikan di daerah Buyung Buyung, yang mampu mengeringkan 10 ton padi dalam waktu 8 jam. Hal ini juga berpengaruh pada kualitas beras yang terjamin. Dalam kondisi sebelumnya, di mana padi harus dijemur terlebih dahulu, adanya hujan sering kali membuat kualitas beras menurun.

“Jadi kalau hujan, petani kesian, gulung lagi, hampar lagi, akhirnya kualitas menurun,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), Junaidi.

Ia mengatakan, Bupati Berau, Sri Juniarsih juga telah memberikan instruksi untuk penggunaan vertikal dryer guna meningkatkan kualitas kerja sama antara petani padi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Sebelumnya, pengadaan vertikal dryer dilakukan karena terdapat keluhan mengenai kualitas padi yang kurang bagus kualitasnya.

Hal ini langsung mendapat respon positif dari Bupati Berau. Terhadap instruksi tersebut, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan berencana memasang satu unit vertikal dryer dengan kapasitas 10 ton. Proses pemilihan lokasi telah dilakukan melalui survey ke Semarang dan Surabaya.

“Tinggal menunggu penetapan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang sesuai untuk Berau,” bebernya.

Dalam segi bahan bakar, penggunaan sekam padi akan digunakan sebagai sumber pemanas dalam vertikal dryer. Informasi yang didapat menunjukkan bahwa sekam padi memiliki kualitas yang cukup baik untuk tujuan ini. Vertikal dryer sendiri merupakan mesin pengering berbentuk tower yang dilengkapi dengan screw feeder dan screw circulating, digunakan untuk mengeringkan biji-bijian seperti jagung dan padi.

“Selain sekam padi, bahan bakar tersebut juga menggunakan kayu, bonggol jagung,” ungkapnya.

Selain itu, DTPHP provinsi juga telah memberikan bantuan bibit dari APBN melalui provinsi. Rencananya, sekitar 1000 hektar lahan akan ditanami dengan jagung, sedangkan 1000 hektar lainnya akan ditanami dengan padi. Tidak hanya itu, terdapat juga bantuan bibit pisang sebanyak 7000 pohon dari Pemprov Kaltim.

Melalui inisiatif mekanisasi dan penggunaan teknologi pertanian modern, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) berupaya mengantisipasi alih fungsi lahan sekaligus meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pertanian.

“Semoga langkah ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi petani dan sektor pertanian di Berau,” tandasnya. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel