A-News.id, Tanjung Redeb –Â Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Taupan Madjid menyebut, hanya bertanggung jawab pada penyeberangan saja.
Menurutnya, saat ini penyeberangan hampir selesai. Tinggal beberapa tahapan lagi dan menunggu kepastian kapal yang akan digunakan.
“Nunggu kepastian saja lagi kapal apa yang digunakan. Tentunya, harus mempertimbangkan keselamatan,” tuturnya.
Dikatakannya, untuk lebih spesifik hal tersebut menurutnya merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Perhubungan Berau.
“Itu yang mau dibangunkan jeti. Itu tanggung jawab PU Provinsi. Kalau kami hanya penyeberangannya saja,” ujarnya.
Dikatakannya, sebelumnya disepakati penyeberangan menggunakan kapal Feri. Kemudian berubah menjadi LCT. Namun, tidak direkomendasikan oleh KUPP.
“Assisten II Setkab Berau sudah ke provinsi, namun tidak ada kapal feri yang tingginya di bawah 15 meter,” ungkapnya.
Lanjutnya, dengan kondisi kapal feri dengan tinggi 15 meter, tidak bisa berlabuh melewati jembatan Sambaliung. Sehingga, hal ini masih menjadi kendala.
Lanjutnya, dengan kondisi tersebut, muncul lagi wacana penggunaan kapal roro untuk akses penyeberangan.
“Ini tidak pakai APBD, itu swasta nanti yang ngurus, koordinatornya untuk penyeberangan itu dipihak ketigakan,” tandasnya.(poh)