Follow kami di google berita

Penyaluran Vaksinasi Diupayakan Hingga ke Pelosok Berau

ANews, Tanjung Redeb – Dinas Kesehatan Berau mengupayakan agar penyaluran vaksinasi covid-19 dapat merata bahkan hingga ke warga yang berada di pelosok. Hanya saja, terkait kebijakannya sepenuhnya diserahkan ke Puskesmas di masing-masing Kecamatan, Senin (27/9/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menuturkan, untuk penyaluran vaksinasi ke daerah pedalaman tersebut banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan, salah satunya tingkat faktor resiko penularan.

Maksudnya yakni, apabila resiko penularannya rendah maka penyaluran vaksin akan diutamakan ke daerah yang dinilai lebih rawan. Seperti halnya, perbandingan kasus di Tanjung Redeb dengan beberapa kampung yang ada di Berau.

“Kalau faktor resikonya itu tinggi maka daerah tersebut yang kita utamakan, seperti di Tanjung Redeb, faktor lainnya seperti kepadatan pendudukan dan jumlah kasusnya sehingga vaksin itu memang banyak kita dahulukan di Tanjung Redeb,” katanya.

Namun demikian, penyaluran vaksinasi dikatakan Iswahyudi tetap disalurkan ke 13 Kecamatan se Kabupaten Berau, namun tetap melihat porsi yang disesuaikan dengan perencanaan dan stok dosis yang dimiliki.

“Sehingga Kecamatan-kecamatan juga bisa melakukan vaksinasi termasuk ke daerah-daerah pedalaman yang membutuhkan,” tambahnya.

Langkah lainnya, ujar Iswahyudi Pemerintah Daerah juga menggandeng TNI-Polri untuk membantu penyaluran vaksinasi ke warga-warga yang berada di daerah pelosok Berau tersebut. Hal itu bertujuan agar antara Pemda dan pihak TNI-Polri bisa berkoordinasi dalam membagi peran dan kawasan penyaluran vaksinasi.

“Itu kita lakukan untuk mengejar target herd immunity (kekebalan kelompok) minimal 70 persen, dan kalau angka itu sudah tercapai maka cukup bagus,” ujarnya.

“Sehingga untuk menuju 70 persen itu seluruh wilayah harus tervaksin, tetapi saat vaksin itu tersedia atau tidak kita kembali lagi harus melihat faktor resiko tadi, mana yahg paling mendesak? Dan itu yang harus diselesaikan lebih dulu,” jelas Iswahyudi.

“Maka kalau daerah itu bisa selesai maka dampaknya bisa berpengaruh sampai ke daerah-daerah terpencil,” tambahnya lagi.

Sementara itu, secara terus terang Iswahyudi juga mengutarakan kalau kendala yang juga dihadapi selain stok dosis yang terbatas adalah minimnya jumlah tenaga kesehatan dan kemampuan puskesmas dalam hal memvaksinasi warga yang berada jauh dari pusat kota tersebut.

“Itu kita dukung terus masing-masing Puskesmas yang ada di Kecamatan supaya bisa melakukan vaksinasi di kampung-kampung,” ungkap Iswahyudi.

“Terkait tenaga kesehatannya, kalau kita mau menurunkan tim Nakes dari kota juga agak susah karena untuk penyaluran di kota saja juga belum selesai,” tambahnya.

“Tapi kalau penyaluran vaksinasi di daerah kota sudah cukup merata ada kemungkinan kita bisa untuk menurunkan tim ke daerah pelosok,” pungkasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel