A-News.id, Maratua – Pulau Belambangan merupakan salah satu gugusan kepulauan di Pulau Maratua yang berada paling dekat dengan perbatasan Filipina. Sampai saat ini, pulau dengan luasan 9,3 hektare tersebut masih menjadi andalan bagi para penyu untuk bertelur.
Oleh karena itu, kelestarian untuk kawasan tersebut masih terus digenjarkan oleh berbagai pihak dengan pelopornya adalah relawan dari Maratua Peduli Penyu (Malipe). Terbaru, lembaga swadaya masyarakat tersebut, mengundang pemerintah daerah untuk melakukan monitoring sekaligus bersih pantai bersama.
Instansi yang terlibat yakni, Dinas Perikanan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Tim dari Dinas Perikanan, dalam hal ini diwakili oleh Subbag Program Keuangan dan Aset, Hakem Efendi yang berkesempatan hadir menyebut, jika Pulau Belambangan memang menjadi fokus dari pemda dalam konservasi habitat penyu.
Pihak dari Dinas Perikanan itu mengaku, sejatinya mendukung kegiatan monitoring yang dilaksanakan di Pulau terluar dari Kabupaten Berau. Ia mengaku, kegiatan itu perlu menjadi agenda rutin, sehingga bisa terus berlanjut.
“Agar bisa menjadi bukti bahwa masyarakat Kabupaten Berau bersama dengan pemerintah daerah itu ada kepedulian terhadap aktivitas pelestarian penyu,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Sub Koordinator Pemeliharaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup (LH), Ibrahim menyebut, kebersihan lingkungan pantai sangat penting termasuk aktivitas negatif para nelayan, seperti ilegal fishing juga bisa ikut dipantau oleh lembaga yang bertugas di Pulau Belambangan dalam hal ini adalah Malipe.
Kata pihak DLHK tersebut, itu perlu dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi habitat penyu yang akan naik bertelur ke pantai tersebut.
“Dalam hal ini kita harapkan ada pembinaan kepada para nelayan, artinya teman-teman Malipe harus mempunyai konsep menyadarkan bagi para nelayan yang selama ini masih kerap melakukan tindakan-tindakan yang merugikan bagi kelestarian penyu itu sendiri,” katanya.
“Dengan harapan, hubungan itu dapat terjalin baik dan pemahaman terkait konservasi penyu itu bisa diterima,” tandasnya. (mik)