Follow kami di google berita

Nasib Salah Satu Surga Tersembunyi di Kaltim

A-News.id, Derawan Pengikisan daratan Pulau Derawan akibat abrasi pantai hingga kini belum ada penanganan lebih lanjut dari pemerintah. Padahal Pulau Derawan dikenal oleh dunia luar sebagai salah satu surga tersembunyi di Kalimantan Timur, namun nasibnya kini kian memprihantinkan.

Terlebih Pulau Derawan dengan Pulau Maratua merupakan zona satu untuk pengembangan pariwisata di Berau dan juga masuk ke dalam kawasan pengembangan wisata nasional.

Terlihat mulai dari tahun 2019 pendopo yang masih agak jauh dari bibir pantai kini sekarang telah rubuh akibat abrasi ditambah dengan hantaman ombak.

Saat dikonfirmasi melalui panggilan telepon, Indra Mahardika selaku Kaur Perencanaan Desa Pulau Derawan mengatakan bahwa robohnya pendopo yang saat ini video nya beredar sebetulnya sudah lama terjadi namun hingga kini belum ada penanganan dari dinas terkait.

“Roboh itu sudah lama, itukan yang punya bangunan Dinas Pariwisata, penanggung jawabnya dari Dinas Pariwisata bukan dari Pemerintah Kampung Pulau Derawan, sebenarnya kalau untuk membersihkan itu terus terang kampung tidak memiliki wewenang,” katanya.

Menurutnya pemerintah kampung juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata terkait bangunan yang jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan kerusakan yang parah, hanya saja tanggapan mengenai pembersihan puing bangunan tersebut berada pada ranah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

“Setiap tahun ada penelitian, contoh Dinas Bapelitbang, kunjungan beberapa anggota dewan Provinsi salah satunya pak Makmur, ada juga dari DPR RI pak Irwan Pecho dan dari teman-teman mahasiswa meneliti. Upaya dari pemerintah sampai saat ini salah satunya berkomunikasi dengan pak irwa itu menyampaikan akan segera menindaklanjuti,” ungkapnya.

Indra menuturkan, Anggota DPR RI Irwan Pecho juga akan membuat perencanaan pembuatan penangkal abrasi pantai dan masuk ke dalam skala prioritas .

“Sementara ini dermaga kita bulan 6 nanti sudah mulai dikerjakan jika tidak ada halangan,” jelasnya.

Indra mengharapkan agar realisasi penangkal ombak dapat segera di bangun mengingat semkain hari Pulau Derawan semakin mengecil, mulai dari luas wilayah 43 hektar hingga hari ini hanya sekitar 38 hektar dengan jumlah penduduk 1.537 jiwa yang ada di Pulau Derawan.

“Nah itu tempat yang sangat parah pantai derawan yang di daerah pasir-pasir, saya harapkan disana dahulu diprioritaskan yang ada bekas lapangan helikopter hingga arah pos TNI angkatan laut,” tandasnya. (ryn)

Bagikan

Subscribe to Our Channel