A-News.id, Tanjung Redeb – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau mengupayakan agar bibit kambing milik petani sehat dan berkualitas baik sehingga mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Agar saat pelaksanaan pengadaan bibit pemda dapat memberdayakan petani lokal, sehingga kata Kepala Distanak Berau Junaidi, pemda tidak lagi harus mengimpor bibit dari luar daerah. Apalagi saat ini kendala yang dihadapi adalah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Upaya pembinaan tersebut, pada tahun 2023 kali ini diawali oleh Distanak kepada seorang petani di Paribau, Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur dengan jumlah kambing yang dimiliki 285 ekor.
“Ini kita survei sudah beberapa tempat sejak tahun lalu,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (29/3/2023).
Kata Junaidi, fokus yang dilakukan pihaknya adalah meminta agar petani mampu memperhatikan penyakit yang kerap diderita oleh kambing. Seperti penyakit kembung pilek dan penyakit kulit atau scabies.
Jika ditemukan kambing ternak memiliki salah satu gejala penyakit tersebut, para petani diminta agar segera melaporkan ke unit Distanak yang ada di Kecamatan atau langsung melapor ke Dinas Pertanian dan Peternakan.
“Kalau ada keluhan dari petani tim dari Distanak langsung yang menangani, apalagi terkait penanganan virus PMK itu kewajiban memang harus dari Dinas langsung yang turun tangan,” sambungnya.
Dengan hasil jual yang tinggi tersebut nantinya, bisa membangkitkan gairah petani lokal lainnya untuk berternak kambing. Yang juga dapat bersaing dengan bibit dari luar Berau.
“Harapan kita petani lainnya juga bisa termotivasi untuk beternak kambing,” tandasnya. (mik)