Follow kami di google berita

Komisi I DPRD Berau Pangil Disdik, Bahas Anggaran Pendidikan

A-News id, Tanjung Redeb – Kondisi SMPN 4 Kelay jadi perhatian serius DPRD Berau. Pasalnya, masih ada siswa-siswi di sekolah tersebut belajar di bawah tenda terpal. Hal ini pun jadi pembahasan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPRD Berau, bersama pihak Dinas Pendidikan Berau, Senin (9/9/2023).

Ketua Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong mengatakan, pemanggilan ini untuk meminta data dari Disdik mengenai kondisi pendidikan di Kabupaten Berau. Sebab hingga tahun 2023 ini, masih ada murid yang belajar di bawah tenda.

“Kita miris masih ada murid belajar di bawah tenda. Makanya salah satu yang kita bahas soal kondisi SMPN 4 Kelay ini,” katanya.

Selain itu, lanjut Politikus Partai Gerindra ini, persoalan utama yang dibahas terkait anggaran 20 persen untuk pendidikan yang merupakan amanat Undang-Undang.

Disampaikannya, dari 20 persen anggaran yang dikelola tahun lalu atau sekira Rp 700 miliar, hanya terealisasi Rp 500 miliar. Realisasi anggaran Rp 500 miliar itu untuk kegiatan pembangunan dan rehab gedung serta pembangunan fasilitas sekolah lainnya.

“Untuk pembangunan fisik cuma di angka Rp 29 miliar. Nah, kalau kita berhitung, maka belanja modal pembangunan itu hanya 0,8 persen dari 13 persen tersebut. Sisanya itu banyak untuk pelatihan dan gaji pegawai,” bebernya.

Dengan terserapnya 13 persen dari 20 persen itu, maka masih terdapat 7 persen anggaran yang tersisa. Anggaran yang tersisa itu tidak dikelola langsung oleh Disdik Berau melainkan melalui OPD lain.

Terkait hal ini, dikatakan Feri, hanya masalah persepsi di Bappeda. “Maksudnya, persepsi dari Bappeda itu bahwa semua yang menyangkut dunia pendidikan itu sudah terhitung di dalam 20 persen. Jadi tidak mesti semua di Dinas Pendidikan. Contohnya beasiswa. Beasiswa ini kan dalam bentuk hibah. Dan itu adanya di Kesra. Nah itu menjadi akumulasi juga dari 20 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Yudi Artangali mengatakan, pihaknya hari ini akan meninjau kondisi sekolah di Kelay dan menggali data berapa siswa yang tidak mendapatkan ruang belajar.

“Kami mau lihat dulu. Jika bisa disatukan, akan disatukan itu,” katanya.

Ia melanjutkan, ada dua opsi yang akan diambil. Yang pertama membuat dua shift, yakni pagi dan siang. Opsi kedua membangun tiga ruang belajar baru.

“Dua opsi ini yang akan dilakukan. Makanya kami cek dulu kesana. Termasuk lahannya,” imbuhnya. (ADV/har)

Bagikan

Subscribe to Our Channel