Follow kami di google berita

Kaltara Akan Jadi Kawasan Industri Hijau Terbesar Di dunia

Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia akan membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Hal ini diungkapkannya di perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 2021 di Glasgow, Skotlandia pada Senin (1/11).

Dalam pidatonya, kepala negara mengatakan kawasan ini memanfaatkan energi hijau sebagai sumber energi penggerak industri. Tak hanya menggunakan energi hijau, industri yang ada di dalamnya pun akan menghasilkan energi baru terbarukan (EBT).

“Pengembangan industri berbasis clean energy termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara,” ungkap Jokowi.

Lantas seperti apa rencana pembangunan kawasan industri hijau tersebut?

Di berbagai kesempatan, Jokowi sebenarnya sudah pernah membagi kisi-kisi mengenai gagasannya itu. Rencananya, kawasan ini akan dibangun di lahan seluas 20 ribu hektare mulai November 2021.

Untuk sumber energi, kawasan ini akan bergantung pada energi yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydro power. Pembangkit ini akan diusahakan oleh PT Kayan Hydro Energy dengan memanfaatkan aliran Sungai Kayan yang terbentang di provinsi itu.

Total tenaga kelistrikan yang direncanakan terbangun dari PLTA mencapai 11 ribu MW. Harapannya, pembangunan sumber energi ini bisa mempercepat transisi energi dari fosil ke EBT di Indonesia.

“Ini produk keluarannya adalah produk hijau, energinya dengan energi hijau, semuanya EBT (energi baru terbarukan), hasil produknya dari kawasan industri ini, itu produk hijau,” ujarnya.

Saat ini, pembangunan infrastruktur berupa jalan menuju lokasi sudah mulai dibangun oleh pemerintah daerah setempat. Namun, belum diungkap secara rinci fasilitas apa saja yang akan ada di kawasan industri hijau tersebut.

Kendati begitu, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengklaim kawasan ini sudah mulai dilirik oleh para investor. Sebab, pemerintah juga sudah mulai menawarkan peluang investasi di kawasan tersebut.

“Yang memesan kawasan ini sudah banyak yang antre, karena mereka tahu ini energinya adalah energi hijau,” tuturnya.

Jokowi mengatakan pembangunan kawasan industri hijau ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengejar target penurunan emisi karbon sesuai komitmen perubahan iklim yang telah dinyatakan Indonesia melalui Perjanjian Paris. Dalam komitmennya, Indonesia ingin bisa menurunkan emisi karbon mencapai 29 persen di tanah air dengan kerja sendiri pada 2030.

Namun, bila mendapat dukungan dari internasional, target penurunan emisi karbon diharapkan bisa mencapai 40 persen pada 2030. Sementara pada 2060, targetnya emisi karbon telah mencapai nol persen di Indonesia.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan

Subscribe to Our Channel