A-News.id, Tanjung Selor -– Musik Alam Fest 2023, merupakan salah satu event yang digagas anak muda Kalimantan Utara (Kaltara). Yang tergabung dalam aliansi komunitas dengan mengandeng dinas pariwisata Kaltara dan Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Kegiatan yang akan berlangsung pada 29 – 30 September mendatang, masuk dalam Top 100 Calender of Event (CoE) Kemenparekraf tahun 2023. Leader of Event Musik Alam Fest 2k23, Irawati Tahir menjelaskan, progres event telah mencapai 30 persen.
“ Kita kejar target 70 persen. Insyaallah, dalam jangka waktu dua minggu ini, kita sudah siap dari sisi produksi, desain dan lineup talent hingga sponsorsip,” ucap Ira kepad A-News. Id, Jumat (8/9).
Pada saat event nantinya, lanjut ira kedelapan talent akan tampil. Dihari pertama ada empat performance (penampilan) dilanjutkan dengan hari kedua.
Kedelapan talent sendiri, terdiri dari talent lokal dan talent mancanegara asal Rusia. Diantaranya ada, Panji Sakti, Dimitri Prynkov, Alex Dapkova, Adam Alydrus, dan beberapa talent lokal serta aktivis lingkungan.
Jelang event, ira pun sangat berharap cuaca pada kegiatan mendukung, lancar dan semua pihak yang hadir dapat menikmati musik alam. Namun, menurut ada titik berat bagi dia pada saat event musik alam 2023. Dimana, semua yang mau menonton nantinya harus membawa tumbler sendiri, yang kedua membawa alat duduk sendiri, lalu yang ketiga pembayaran akan scan barcode.
Dievent, 2023 juga sambung dia, kepanitiaan melibatkan para pelajar dari beberapa sekolah di Kabupaten Bulungan.
“ Ini merupakan pertama kalinya dimusik alam kita, panitia dari adik-adik sekolah yang merupakan gabungan dari beberapa SMA/SMK di Bulungan ini,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya pada event, kegiatan akan dimulai pada pukul 16.00 Wita dengan melakukan diskusi pengelohan limbah dari DLH Bulungan, BI, dan Pengadaian.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bulungan, Ismail, sangat mendukung dan berkolaborasi dalam mensukseskan perhelatan Musik Alam Fest 2k23.
festival musik, kata dia turut mendukung kampanye dan upaya pelestarian lingkungan. Sehingga DLH sebagai stakeholder terkait akan ikut-serta.
“Pelestarian lingkungan ini kolaboratif, semua stakeholder bisa masuk, termasuk Musik Alam Fest 2k23. Tentu DLH juga tidak mau ketinggalan gaungnya,” kata Ismail.
Ismail juga, mempersilakan pihak panitia memadukan konsep acara dengan pelestarian lingkungan. Terutama soal pengelolaan sampah melalui berbagai skema.
“Ini sangat menarik sekali, karena ada kuota tukar sampah dengan tiket yang dilakukan. Selain perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, penanganan sampah, khususnya sampah plastik, memang menjadi isu global dunia,” terangnya.
mengurangi pencemaran lingkungan, lanjut dia ada banyak hal bisa dilakukan salah satunya dengan memberikan edukasi terkait daur ulang sampah menjadi barang kerajinan yang bermanfaat.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industru Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia menghasilkan sampah 64 persen juta ton sampah plastic pertahun.
64 juta ton sampah plastic tersebut terdapat 15 hingga 39 persen juta ton sampah plastic dibuang ke laut, danau dan sungai, 10 hingga 15 persen juta ton di daur ulang dan 60 hingga 70 persennya dibuang ke Tempat Pembuangan Ahkir (TPS).
Bahkan, Indonesia mendapatkan peringkat ke dua penghasil sampah plastic yang dibuang ke laut terbanyak di dunia pada tahun 2017 lalu.
Lalu ditambahkan, Asrul selaku tim panitia musik alam, menjelaskan, music alam fest 2023 yang diselenggarakan 29 hingga 30 September mendatang, pengunjung bisa menukar sampah dengan tiket sesuai syarat yang berlaku.
Adapun persyaratanya, bungkus kopi sebanyak 10 buah, botol air mineral ukuran sebesar 10 buah. Bekas air mineral 20 buah beserta penutup.
Musik alam 2023 ini pihaknya tidak hanya pergelaran music dan seni saja, akan tetapi akan diisi dengan live ekobrick di lokasi acara yang nantinya akan dilaksanakan diskusi lingkungan dengan beberapa narasumber.
‘’Sampah yang dikumpulkan nantinya, akan dikerjakan dan di olah hingga menjadi tas, tempat tisu serta sejumlah kerajinan lainnya, Inilah yang akan menjadi konsen kita di music alam tahun ini,’’ tutupnya. (*/Lia)