A-News.id, Tanjung Redeb – Wakil Bupati Berau, Gamalis, mendadak melakukan peninjauan kawasan permukiman di sepanjang bantaran Sungai Kelay, Jumat (8/9/2023) sore tadi.
Ditemani Lurah Bugis, Muhammad Hidayat, Kabid Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, perwakilan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Wabup Gamalis menyusuri bantaran Sungai Kelay menggunakan perahu ketinting.
Usai meninjau kawasan itu, Gamalis mengaku prihatin melihat permukiman di sepanjang bantaran Sungai Kelay terlihat kumuh dan kurang enak dipandang mata.
“Kita melihat cukup memperhatikan. Dari sisi estetika sudah lepas,” katanya.
Dikatakannya, Kabupaten Berau merupakan daerah pariwisata yang kelak menjadi penopang IKN (Ibukota Nusantara). Tentu keindahan kota Tanjung Redeb sebagai pintu masuk wisatawan harus jadi perhatian bersama.
Untuk itu, pihaknya mencoba mencari solusi untuk menangani pemukiman masyarakat sepanjang bantaran Sungai kelay ini agar terlihat indah dipandang mata.
“Karena bantaran Sungai Kelay ini tidak terpisahkan dari sebuah keindahan kota, tentu kita harus tangani secara baik, secara rapi, dan secara estetika dapat dilihat dengan bagus,” jelasnya
Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni pengecatan rumah dengan warna-warni, grafiti atau menampilkan ciri khas Berau di dinding rumah warga yang berhadapan langsung dengan Sungai Kelay.
Terkait sumber dana, lanjut Gamalis, ada beberapa opsi yang bisa ditawarkan. Misalnya dari sponsor, dana RT, dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Namun diakuinya, sumber pendanaan itu masih akan dirapatkan bersama tim.
Termasuk pendanaan yang bersumber dari APBD, lanjutnya, masih harus kaji ulang apakah diperbolehkan atau tidak.
“InsyaAllah nanti setelah desain jadi dari DPUPR, kita akan rapatkan soal anggarannya. Kalau tidak bisa dengan APBD, ada beberapa kita tawarkan. Bisa sponsor, dana RT dan TJSL,” tegasnya lagi
Gamalis menargetkan rencana itu bisa terealisasi tahun ini. “Insya Allah tahun ini,” imbuhnya.
Ditanya apakah ada opsi penggusuran, Gamalis menyebut untuk jangka pendek tidak ada pembahasan penggusuran.
“Kita bahas jangka pendek, tidak sampai sana (penggusuran). Kalau jangka panjang kita bicarakan, waktu kita tidak panjang untuk itu. Walaupun konsep (relokasi) sudah ada, tapi harus menghitung dengan baik, banyak dampak yang harus kita pikirkan, ada dampak sosialnya,” imbuhnya.
Lurah Bugis, Muhammad Hidayat, yang turut mendampingi Wabup Gamalis, menyambut baik rencana mempercantik rumah-rumah warga di sepanjang kawasan bantaran Sungai kelay, Kelurahan Bugis.
“Memang rumah-rumah warga itu sudah ada sejak puluhan tahun. Makanya kita lihat sendiri kebanyakan sudah kumuh. Hanya ada beberapa yang memang sudah direnovasi pemiliknya,” bebernya.
Dikatakannya, ada empat RT di sepanjang bantaran Sungai Kelay yang masuk wilayah Kelurahan Bugis, dengan panjang kurang lebih satu kilometer. Ia juga memperkirakan ada sebanyak 1.000 jiwa yang berdomisili di sana.
Hidayat berharap, apa yang direncanakan pemerintah kabupaten dalam mempercantik kota bisa segera terealisasi. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi terkait rencana ini kepada masyarakat agar rencana tersebut bisa berjalan lancar.
“Ini ide yang bagus. Kami terimakasih kepada pemkab yang merencanakan ini. Mudah-mudahan segera terealisasi,” imbuhnya. (to)