A-News.id, Tanjung Redeb – Pemerintah Indonesia gencar menarik investasi. Investasi itu diharap mampu, memberikan kontribusi terhadap negara. Tak terkecuali daerah tempat keberadaan investasi tersebut.
DPRD Berau pun menyoroti soal masifnya investasi yang masuk ke Bumi Batiwakkal. Perusahaan yang berivestasi di Berau, diharap mampu memberikan kontribusi terhadap daerah dan kampung yang ada.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina mengatakan, jika perusahaan yang beroperasi di suatu kampung tidak memberi manfaat, seharusnya pihak eksekutif bisa memberi ketegasan agar perusahaan yang ada ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur.
“Saya rasa Kampung Merapun terkaya jika dibandingkan dengan kampung yang ada di Kecamagan Kelay, karena dikelilingi 6 perusahaan,†ujarnya.
Elita mendorong agar pihak perusahaan mau berkontribusi dalam pembangunan. Sebab, katanya, membangun Bumi Batiwakkal tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah.
Lanjut Politikus Golkar itu, saat dirinya reses di Kampung Merapun, dirinya mendapati usulan penambahan ruang kelas baru.
“Di sekolah itu ternyata ada anak dari pihak perusahaan, kalau begini kan kenapa perusahaan tersebut tidak berkontribusi dalam membangun ruang kelas,†ungkapnya.
Selain itu, Elita juga membeberkan bahwa di sekolah tersebut tidak ada fasilitas air bersih dan masih menggunakan sumur bor. Ia pun mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.
“Sumur bor itu dari aspirasi saya karena menurut saya sangat memprihatinkan jika suatu sekolah tidak memiliki air bersih,†ungkapnya.
Elita berharap agar pihak perusahaan selalu memberi manfaat kepada masyarakat yang ada.
“Para Kepala Kampung yang mengalokasikan program-program, saya harap perusahaan juga ikut membantu,†tandasnya. (Adv/Poh)