A-News.id, Tanjung Redeb – Pembangunan jalan bebas hambatan (freeway) yang menghubungkan Bandara Kalimarau hingga ke kawasan Singkuang (Jalan Pendidikan) belum tuntas dikerjakan. Padahal proyek ini sudah mulai dikerjakan sejak 2014 lalu.
Hal ini mendapat perhatian dari Anggota DPRD Berau M Ichsan Rapi. Dia berharap pembangunan jalan freeway ini bisa segera dituntaskan. Sebab proyek tersebut sudah dimulai beberapa tahun lalu.
“Ruas jalan tersebut sangat bermanfaat bagi perekonomian dan pemecah arus kendaraan di Kota Tanjung Redeb,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Berau ini, (9/8/2023).
Dikatakannya, selain sampai Singkuang, wacananya jalan tersebut juga akan tersambung ke wilayah Limunjan, Kecamatan Sambaliung. Bahkan terkoneksi ke Pelabuhan Samudera di wilayah Mantaritip, Kampung Pilanjau.
“Jadi nanti itu jalannya hanya melintasi pinggiran kota Tanjung Redeb Berau. Jadi tingkat kepadatan kendaraan tidak terpusat di ibukota Tanjung Redeb,” kata pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini.
Dengan adanya jalan tersebut, nantinya kendaraan bermuatan besar seperti truk angkutan sawit, CPO, dan lainnya tidak lagi diperbolehkan melintas di pusat kota.
“Jadi nanti di pusat kota Tanjung Redeb ini tidak ada lagi mobil-mobil besar yang melintas,” tambahnya.
Dengan dampak positif tersebut, ia berharap Pemkab Berau segera melanjutkan proyek yang sempat tertunda tersebut. Pihaknya pun kata dia siap mendukung penyelesaian jalan tersebut.
Iccang juga berharap kepada masyarakat yang terkena imbas dalam pembangunan sekiranya dapat bekerja sama dengan menjual lahan untuk dibebaskan dengan harga yang wajar.
“Jangan sampai masyarakat mematok harga mahal. Kalau tetap mahal mungkin bisa cari alternatif, artinya jalannya dibelokkan,” ujarnya.
“Jadi kita tidak perlu terlalu berpaku pada desain yang ada saat ini. Yang penting proyek itu segera berjalan,” imbuhnya.
Sebelum, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Benny S Panjaitan, mengatakan tahun ini proyek tersebut akan dilanjutkan secara bertahap.
Terkait anggaran, Benny menyebut jika dana yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 sebesar Rp 8,9 miliar. Adapun jalan dibangun sepanjang 700 meter dan lebar 7,2 meter dengan masa pengerjaan selama 150 hari.
“Segmen II yang di Raja Alam belum kita lanjut. Tahun ini yang kita lanjutkan yang berada di Prapatan, jadi kita lanjutkan dari sisi dalam dengan cara rigid pavement (beton),” katanya. (ADV/to)