Follow kami di google berita

Dinkes Berau: Meski Sudah Zona Kuning, Jangan Lengah Covid-19 itu Masih Ada

Iswahyudi, Kadinkes Berau

A-News.id, Berau – Ada beberapa parameter penilaian status level PPKM di masa pandemi Covid-19, antara lain tingkat kematian, tingkat ketertularan per 100.000 penduduk dalam 1 minggu, dan capaian vaksinasi. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, Jum’at, 22/10/2021 menyampaikan hal itu terkait Berau masih di Level 3 Pandemi Covid-19.

Menurut Iswahyudi trend Kabupaten Berau bagus dan sudah turun terus, tetapi memang kemaren masih ada beberapa kematian.

“Jadi jumlah penduduk dibanding Balikpapan, kita penduduknya lebih sedikit tapi kasusnya hampir sama,” ujar Iswahyudi.

Parameter lainnya adalah capaian vaksinasi. Kalau yang lain ini sudah clear, lanjut Iswahyudi, kemudian yang dilihat capaian vaksinasinya. Capaian vaksinasi itu minimal 40%, tetapi Berau sudah mencapai 56%.

“Capaian vaksinasi itu minimal 40% tapi kita sudah lewat itu, kita sudah 56%, sehingga kalau nanti tingkat ketertularan ini bisa turun, mudah-mudahan pengumuman berikut kita bisa turun ke level 2 ,” tambahnya.

Meskipun zona kita sudah kuning dan beberapa wilayah sudah hijau, Iswahyudi minta masyarakat harus paham bahwa covid-19 itu belum hilang sehingga mereka juga harus hati-hati.

“Karena sekali seperti kemarin sempat rumah sakit kosong, tiba-tiba ada anak sakit kemudian terindikasi positif, kan gak mungkin anaknya positif sendiri, kita cek orangtuanya betul positif, nah yang gitu-gitu yang diwaspadai,” terangnya.

Antisipasi menghadapi liburan akhir tahun

Sebagai antisipasi menghadapi suasana liburan di akhir tahun, Iswahyudi kepada sektor kesehatan, dirinya selalu berpesan agar jangan lengah dan lakukan tracing setiap ada suspek positif, dan kalau sekiranya positif harus dikejar siapa saja yang berhubungan dan tetap fokus.

“Jangan lengah, setiap ada suspek, tracing, kalau mau ada yang positif, dikejar siapa yang kontak dan selalu sosialisasi, fokus mantap terus,” imbuhnya.

Karena selama 2 tahun, lanjut Iswahyudi, kita sudah keenakan, dan setahun kemaren tidak ada perayaan tahun baru kan, jika sangat mungkin ini terjadi perayaan tahun baru, orang akan kumpul banyak, itu sebenarnya jadi sangat mungkin kekhawatiran itu timbul.

“Apalagi orang bilang kita kan sudah kuning semua, jadi gak apa-apa donk? Ini bisa lengah dan mengurangi kewaspadaan,” ujarnya lagi.

Iswahyudi sejauh ini tetap melakukan sosialisasi terkait kewaspadaan menghadapi penyebaran covid-19 lewat medsos maupun puskesmas-puskesmas.

“Saya selalu menginstruksikan lewat media-media sosial maupun puskesmas bahwa jangan lengah, bahwa covid itu tetap ada ya kan, bahkan ada kemaren dengan bangganya menge-share undangan ngajak makan sama-sama,” ujarnya.

Dirinya juga berpesan belum waktunya untuk mengurangi kewaspadaan seperti melakukan makan bareng dengan banyak orang. Tetaplah memakai masker jika berada di luar rumah, terutama di tempat-tempat dimana ada kerumunan. (red)

Bagikan

Subscribe to Our Channel