Follow kami di google berita

Dibubarkan Satpol PP Saat Galang Dana, Kelompok Cipayung Kecewa Sama Bupati Berau

A-News.id, Tanjung Redeb – Kelompok Cipayung Berau, mengecam tindakan Satpol PP yang membubarkan aksi kemanusiaan galang dana untuk korban banjir, Sangatta, Kutai Timur yang digelar oleh beberapa kelompok organisasi kemahasiswaan pada, Jumat (26/3/2022).

Adapun organisasi mahasiswa yang tergabung didalam Kelompok Cipayung yakni, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Berau, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Berau, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Berau dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Berau.

Ketua Umum HIM Cabang Berau, Alfian dalam press rilis yang disampaikan menyebut, jika pembubaran yang dilakukan oleh pihak Satpol PP alasannya karena, tidak ada izin dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ataupun Dinas Sosial.

“Padahal dalam rapat konsolidasi telah disepakati, aksi kemanusiaan tersebut, akan berlangsung 3 hari, yakni tanggal 26 sampai dengan 28 Maret 2022, namun kita tidak menyangka belum ada satu jam aksi tersebut dibubarkan oleh Satpol PP,” ujarnya dalam press rilis.

“Keberadaan Kelompok Cipayung di Kabupaten Berau bukanlah Gerakan yang bergerak secara khusus penyalur donasi. Sehingga, dalam setiap gerakan amal harus minta persetujuan dari BAZNAS ataupun Dinas Sosial,” tambahnya.

Menurutnya Alfian, dalam hal ini, apabila Bupati Berau mau tegas dalam hal penertiban guna kenyamanan masyarakat, maka ketegasan Bupati tidak boleh tebang pilih. Pembubaran tersebut, dianggap telah mencoreng marwah keberadaan Kelompok Cipayung di Kabupaten Berau.

“Kelompok Cipayung disamakan dengan organisasi amal itu salah besar, mereka (pemda) perlu belajar lagi sejarah bangsa dan gerakan kemahasiswaan di republik ini” tegasnya.

Disisi lain, Ketum HMI Cabang Berau tersebut, dalam hal ini mendesak Bupati agar segera mencopot Kepala Satpol PP, mengecam pembubaran aksi galang dana dan meminta Bupati untuk minta maaf kepada kelompok Cipayung Berau.

“Itu adalah pemahaman yang salah, pasalnya kita bukan organisasi di bawah naungan mereka (BAZNAS dan Dinsos) yang seharusnya dapat persetujuan dari mereka. Melainkan organisasi kemahasiswaan, yang berperan sebagai organisasi perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa,” pungkasnya.(mk)

Bagikan

Subscribe to Our Channel