ANEWS, Bontang – Karena dianggap masih aman dari Pandemi Covid-19, DPRD Bontang dorong pembelajaran tatap muka (PTM) tetap dilaksanakan di daerah pesisir. Namun, Bontang yang kembali memasuki zona merah pandemi Covid-19, membuat pemerintah membatalkan pembelajaran tatap muka (PTM) diundur.
Sejatinya, PTM tersebut digelar mulai Juni. Namun, karena pandemi, rencana tersebut diundur hingga waktu yang belum ditentukan.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi I DPRD Bontang, H Maming memaklumi hal tersebut. Menurutnya, kondisi yang sekarang tidak memungkinkan, lantaran berpotensi tertularnya guru maupun murid jika PTM dilaksanakan.
“Saya maklumi, toh ini untuk kebaikan kita dan memgurangi potensi bertambahnya kasus pandemi di Bontang,” ujar Maming saat dihubungi via telpon, Rabu (30/06/2021) siang.
Dikatakan Maming, dari hasil pantauannya di beberapa sekolah bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, sebenarnya pihak sekolah dikatakan sudah siap untuk menggelar PTM.
Kesiapan tersebut dinilai dari protokol kesehatan yang ditentukan pihak sekolah. Seperti penyekat bangku, menyediakan tempat cuci tangan, dan membatasi jumlah murid dalam satu kelas hanya 20 orang.
“Sekolah sudah, tapi kondisi sekarang tidak memungkinkan. Jadi apa boleh buat, kita harus bersabar lagi,” ujarnya
Namun, untuk sekolah di wilayah pesisir dia mendorong agar tetap melaksanakan PTM. Seperti di pulau Gusung, Selangan dan Tihi-Tihi.
Hal tersebut lantaran, wilayah pesisir dianggap masih aman dari pandemi Covid-19.
“Kalau pesisir kan kurang interaksi dengan banyak orang, jadi saya pikir PTM bisa dilaksanakan di sana,” pungkasnya. (taha)