Follow kami di google berita

Banyak Situs Bersejarah Belanda di Teluk Bayur, Sekcam Harapkan Disbudpar Segera Buat Rancangan Pengelolaan Wisata

A-News.id, Teluk Bayur – Kecamatan Teluk Bayur merupakan satu diantara empat kecamatan yang dekat dengan ibu kota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Di kecamatan yang memiliki 4 kampung dan 2 kelurahan ini banyak menyimpan situs bersejarah pada zaman kolonial Belanda silam.

Dimana dahulunya daerah ini menjadi tempat penambangan perusahaan batu bara milik Belanda dengan nama Steinkolenn Maatschappij Parapattan (SMP) pada tahun 1912. Pada masa jayanya sekitar 1930, di Teluk Bayur berdiri sebuah kota modern yang memiliki fasilitas lengkap.

Mulai dari sarana transportasi kereta api untuk mengangkut para petinggi SMP atau saudara Eropa yang tinggal di bagian Timur dan Selatan kota dan para kuli kontrak, serta lori untuk mengangkut barang-barang kebutuhan dan batu bara hingga sarana rekreasi.

Beberapa situs sejarah peninggal Belanda yang hingga kini masih dapat dijumpai, yakni bekas gedung batu bara di Jalan Kampung Cina, terowongan kereta pengangkut batu bara di Jalan Stasiun 3 dan peninggalan bekas gedung bioskop di Jalan Pasar Batu. Tentu saja peninggalan bersejarah tersebut perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah agar kawasan tersebut sekiranya bisa menjadi daerah tujuan pariwisata sejarah.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Sekretaris Kecamatan Teluk Bayur ,Toto Marjito. Ia meminta agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau agar bisa membuat sebuah rancangan perencanaan awal pengelolaan pariwisata kuno yang ada di kecamatan seluas 175,70 kilometer persegi ini.

“Jadi kami mengharapkan mulai dari detail engineering design (DED) atau produk perencanaannya itu kalau bisa dari Disbudpar bisa membuat secara integral (keseluruhan),” katanya saat diwawancarai pada perayaan pawai budaya, Sabtu (20/8/2022).

Harapan tersebut disampaikan Toto agar situs bersejarah tersebut, bisa menjadi kawasan rekreasi sekaligus tempat pembelajaran bagi para generasi muda. Karena hal tersebut dinilai penting, sebab tidak semua pemuda khususnya di Kabupaten Berau yang tahu dan paham dengan sejarah peninggalan Belanda di Teluk Bayur.

“Jadi ini bisa menjadi tempat tujuan wisata kuno sekaligus wadah pendidikan untuk anak-anak muda Berau,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau Gamalis menambahkan, situs bersejarah milik Kabupaten Berau itu tentu saja adalah aset yang perlu dijaga dan dirawat untuk bidang pariwisata, di luar daripada destinasi wisata favorit pesisir.

“Jadi ini bisa menjadi sektor wisata tengah. Jadi bukan hanya keraton dengan kuliner dan budayanya, tapi juga ada wisata tua di Teluk Bayur ini yang perlu kita pertahankan, perlu kita blow up untuk diketahui oleh masyarakat banyak,” katanya.

“Tidak hanya di lingkup Kaltim. Tapi juga di seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Saya kira banyak dari kawan-kawan kita, anak cucu yang datang kesini hanya untuk bernostalgia dan mengetahui jejak-jejak peninggalan sejarah yang ada di Teluk Bayur,” tandasnya. (mik/adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel