Follow kami di google berita

Angkat Budaya Lokal Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

A-News.id, Tanjung Redeb — Lomba perahu panjang atau yang dikenal dengan balap perahu dengan cara tradisional menarik banyak antusias masyarakat. Setiap perlombaan ini digelar, ribuan masyarakat pasti berbondong-bondong menyaksikan, bahkan dari luar daerah sekalipun.

Lomba perahu panjang ini kerap kali digelar saat perayaan hari jadi daerah Kabupaten Berau maupun hari-hari besar lainnya. Sehingganya selain sepak bola, balap perahu ini merupakan event yang sangat dinantikan masyarakat.

Perahu Naga Sekuin yang berasal dari Kelurahan Gunung Tabur tersebut juga turut meramaikan ajang perlombaan dalam memperingati hari jadi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Bulungan dan ke-233 Tanjung Selor tahun 2023 di Tanjung Selor.

Saat perjalanannya perahu Naga Sekuin dengan ciri khasnya mengarungi sungai hingga lautan untuk menuju provinsi tetangga di Kalimantan Utara dengan bantuan mesin ketinting. Hingga perlombaan berlangsung Naga Sekuin berhasil memasuki putaran final dan mendapatkan hasil memuaskan yakni juara harapan 2.

Naga Sekuin melewati lautan mengikuti event di Kaltara

Walau perahu hanya dipinjam oleh pendayung lokal Desa Salimbatu, akan tetapi masyarakat luar tahu bahwa perahu tersebut berasal dari Kabupaten Berau. Tentunya hal ini menjadikan sisi lain dalam mempromosikan budaya lokal di Bumi Batiwakkal.

Sementara, dalam waktu dekat ini Pemkab Berau akan mengadakan lomba perahu panjang dan dibuka untuk umum. Pasca berakhirnya perlombaan perahu panjang di Kaltara yang dihadiri juga oleh perahu Naga Sekuin, hal ini mampu menarik minat masyarakat luar untuk meramaikan lomba perahu yang akan digelar di Berau.

Hal ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menurutnya lomba perahu panjang ini merupakan salah satu tradisi yang kerap kali dilombakan masyarakat Berau saat perayaan hari-hari besar.

Apresiasinya juga terhadap pengurus perahu Naga Sekuin yang sering menjuarai saat lomba perahu panjang ini digelar, mulai dari perayaan hari jadi Berau dan Tanjung Redeb hingga Abut Bassar Banua yang digelar di Gunung Tabur. Terlebih Naga Sekuin juga mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh provinsi tetangga di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

“Saya apresiasi itu, dengan begitu perahu lokal kita di Berau bisa dikenal masyarakat luas, khususnya warga Kalimantan Utara. Selain itu, bupati juga berpesan berjanji akan melestarikan lomba perahu panjang saat perayaan hari jadi Berau dan Tanjung Redeb,” ujar Ilyas.

Lomba perahu panjang tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi media untuk mengangkat kebudayaan lokal. Perahu panjang yang digunakan dalam lomba ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu terbuat dari kayu ulin dan memiliki panjang hingga 20 meter.

Ilyas menambahkan, selain mempromosikan budaya lokal, pelaksanaan lomba perahu panjang ini juga mampu meningkatkan gelat ekonomi masyarakat. Karena setiap perayaan antusias masyarakat tak kenal panas atau hujan tetap menyaksikan perlombaan ini hingga akhir.

“Lomba perahu panjang juga menjadi ajang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Masyarakat sangat antusias menonton, hal ini juga menjadi salah satu event yang harus dipertahankan,” tandasnya. (adv/yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel