A-news.id, Tanjung Redeb — Wacana pemerintah Kabupaten Berau untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) perlu direalisasikan, sebab kebutuhan tenaga kerja dengan skill sangat banyak dicari perusahaan khususnya pada sektor pertambangan.
Jumlah tenaga kerja lokal yang memiliki skill menjadi operator alat berat masih terbilang sedikit. Disisi lain, pelatihan operator alat berat ini juga memiliki kuota yang terbatas karena biaya yang cukup mahal.
Hal ini pun mendapat respon dari Anggota Komisi I DPRD Berau Feri Kombong. Dikatakannya, selain terus mendorong penyerapan tenaga kerja lokal, pemerintah juga harus menyediakan BLK sebagai tempat para pencari kerja mendapatkan sertifikat yang dibutuhkan saat ini.
“Harapan kita BLK itu dapat direalisasikan, karena itu dapat menyiapkan tenaga kerja agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan,” ucap Feri.
Hal ini juga menjadi hambatan para pencari kerja saat ada lowongan pekerjaan yang disebar, kebanyakan harus memiliki sertifikat kompetensi tertentu sehingga tidak semua para pencaker dapat melamar pada pada posisi tersebut. Dengan begitu perlu adanya upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada saat ini.
“Jadi kan rata-rata mereka punya jatah di nonskill seperti welder, pengisi tangki dan posisi pekerjaan non skill lainnya, maka dari itu kualitas SDM kita perlu ditingkatkan dan dapat melamar ke lowongan yang membutuhkan skill,” ujarnya.
Dengan adanya BLK ini tentu para pencari kerja khususnya tenaga kerja lokal dapat mengikuti pelatihan tersebut tanpa harus keluar daerah lagi dengan biaya yang cukup mahal.
“Selain biaya itu dibebankan ke pemerintah daerah kita juga minta dari CSR perusahaan untuk membantu,” jelasnya.
“Jadi tak hanya dari perusahaan pertambangan saja, melainkan seluruh perusahaan yang bergerak disegala sektor,” pungkasnya. (adv/yf)