Follow kami di google berita

Tertinggi Di Kaltim Kekerasan Perempuan dan Anak, DPRD Samarinda Minta DKP3A Samarinda Gencar Lakukan Sosialisasi

Anews.id, Samarinda – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda merupakan tertinggi di Kalimantan Timur. Bahkan dalam update yang dirilis oleh Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DKP3A) provinsi Kaltim bulan Mei tahun 2021,sebanyak 61 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda.

Dari 61 kasus tersebut, 38 kasus kekerasan dialami perempuan dewasa, dan 15 kasus dialami oleh anak-anak.

Perihal banyaknya kasus kekerasan tersebut mendapat tanggapan dari anggota komisi 2 DPRD Samarinda, Laila Fatihah. Laila menuturkan kekerasan terhadap perempuan dan anak dikarenakan oleh faktor pandemi covid 19.

“Pemerintah memberlakukan kebijakan Work From House (WFH), ini kan berdampak pada aspek terganggunya masalah keuangan, kesehatan, dan keamanan keluarga, ini merupakan alasan mengapa kekerasan terjadi pada perempuan dan anak,” ungkap Laila saat dikonfirmasi Anews melalui sambungan seluler. Selasa 15 Juni 2021.

Laila menambahkan budaya juga merupakan salah satu fakto yang mempengaruhi. Pasalnya, kerap kali korban yang mengalami kekerasan tidak berani menyuarakan apa yang sudah mereka alami.

“Baik itu kekerasan secara fisik, mental, maupun seksual, korban kesulitan untuk melaporkan kekerasan yang mereka alami,” jelasnya.

“Kembali lagi pada faktor budaya, sehingga korban masih enggan untuk melapor, apalagi pelakunya lebih sering orang terdekat/ kepala keluarga,” sambungnya.

“Karena itu, peran dari masyarakat sangat penting dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak untuk mengurani angka tersebut,” jelasnya.

Kendati demikian, politisi dari fraksi PPP tersebut, meminta agar pemerintah kota (pemkot) Samarinda bersama OPD terkait terus gencar melakukan sosialisasi antisipasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Peran dari pemkot melalui DKP3A Samarinda, dan masyarakat sangat penting dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak untuk mengurani angka tersebut,” pungkasnya. (Ris)

Bagikan

Subscribe to Our Channel