A-News.id, Tarakan — Gerakan Sinergi Reformasi Agraria serentak yang digencarkan oleh Pemerintah Pusatelalui ATR/BPN ditindaklanjuti di Bumi Paguntaka, hal tersebut dikemukakan oleh Plt. Kantor Pertanahan Kota Tarakan, John Palapa melalui Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan BPN Kota Tarakan, Gindo Maruli Munthe.
“Tarakan punya target ditahun ini sudah jadi kota lengkap,” ungkap Gindo.
Lebih lanjut dikatakan Gindo, pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk menjadikan seluruh bidang tanah di Tarakan dapat dipetakan kemudian dicantumkan didalam daftar untuk kemudian dilakukan penerbitan sertifikat.
Gindo menargetkan agar pada Oktober mendatang, pihaknya sudah mampu mencapai target tersebut sehingga dalam hal ini pihaknya masih melakukan sinergi Reformasi sebagai penekanan pasca dilakukan penataan aset.
“Dengan penerbitan sertifikasi, masyarakat bisa menikmati sertifikasi melalui penataan akses dengan permodalan. Pada intinya, gerakan reformasi agraria ini ialah bagaimana kita dapat bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan stakholder terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memiliki sertifikat guna mendapat akses permodalan dengan kepemilikan sertifikat,” jelasnya.
Untuk itu, Gindo melanjutkan bahwa peran Pemerintah Kota Tarakan menjadi penting agar masyarakat bisa mendapatkan wawasan penting dari program tersebut. Dengan adanya reformasi agraria ini, lanjut Gindo dapat membuat masyarakat menjadi tahu adanya informasi tersebut.
“Tahun 2017 itu kita sudah lakukan program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap kemudian kurang lebih 10.500 bidang tanah sudah bersertifikat. Enam tahun kemudian sudah mencapai 34.000 tanah yang bersertifikat,” pungkasnya. (bro)