Follow kami di google berita

Suka Tidak Suka, Jembatan Kelay III Perlu Dibangun Tahun Depan

A-News.id Tanjung Redeb – Pembangunan Jembatan Kelay III terus didorong untuk dapat direalisasikan. Sebab jembatan tersebut merupakan akses alternatif menuju Kecamatan Sambaliung dan lima kecamatan di wilayah pesisir Berau.

Sekretaris Komisi III DPRD Berau, M Ichsan Rapi, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong Pemkab Berau merealisasikan Jembatan Kelay III ini. Karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau untuk memastikan jembatan tersebut bisa direalisasikan tahun depan.

“Kami sudah dengar penjelasan Pak Sekda, tahun ini ada perencanaan. Tapi kami ingin memastikan, 2024 sudah bisa dibangun,” tegas pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini.

Ditanya apakah APBD Berau ke depan memungkinkan untuk merealisasikan Jembatan Kelay III ini, menurut Iccang, hal itu kembali pada niat pemerintah daerah. Sebab meskipun anggaran tersedia, tetapi jika tidak ada keseriusan, tentu tidak bisa direalisasikan.

“Biar ada uang, kalau tidak ada niat, tidak jadi. Buktinya, Jembatan Kelay III ini kan sudah lama disuarakan. Tapi sampai sekarang belum ada wujudnya,” ujarnya.

Diakuinya, untuk merealisasikan Jembatan Kelay III ini, memang memerlukan waktu panjang, karena dari sisi penganggaran tentu menelan anggaran besar. Namun ia berharap bisa direalisasikan meski bertahap.

“Kebetulan selain di Komisi III, saya juga di Badan Anggaran DPRD, jadi akan kami suarakan terus ini untuk masyarakat,” sambungnya.

Dorongan untuk merealisasikan Jembatan Kelay III ini, kata Iccang, karena sebagai akses alternatif dan mendekatkan akses masyarakat di wilayah Limunjan dan sekitarnya. Apalagi menurutnya, saat ini kondisi Jembatan Sambaliung yang menjadi akses satu-satunya sudah tidak sempurna meski dilakukan perbaikan.

“Ibaratnya kalau penyakit, sekarang Jembatan Sambaliung sudah stadium 4. Kalau pun sudah diperbaiki, hanya mengurangi penyakitnya, kualitasnya sudah tidak seperti semula, karena berbaikannya tidak menyeluruh” bebernya.

“Bahkan kalau biasa nanti ada pembatasan tonase di Jembatan Sambaliung. Itu saya dengar dari pakar yang memang mengerti soal jembatan,” lanjutnya.

Karena itu, dirinya terus mendorong realisasi Jembatan Kelay III sebagai alternatif. Selain Tanjung Redeb-Sambaliung, menurutnya, juga harus dipikirkan alternatif Tanjung Redeb menuju Gunung Tabur, atau jika memungkin ada alternatif Sambaliung-Gunung Tabur.

“Karena jembatan ini dampaknya semua sektor. Pendidikan, kesehatan, ekonomi. Jadi suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus pikirkan jembatan alternatif yang memang jadi tangung jawab pemda, bukan provinsi atau pusat,” imbuhnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel