Follow kami di google berita

Sri Juniarsih: “Jangan Asal Buang, Sampah Bernilai Rupiah”

IKLAN VIDEO LIST

A-News.id, Tanjung Redeb — Bupati Berau Sri Juniarsih mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah dari lingkungan sendiri atau lingkungan rumah. Dikatakannya, saat ini sampah sudah bernilai rupiah, sehingga bisa menjadi pendapatan bagi masyarakat.

“Untuk sampah kering saat ini seperti botol plastik, kaleng, kardus, buku bekas itu bisa diuangkan. Caranya, kita pilah jenis sampahnya, kemudian bawa ke bank sampah untuk ditimbang dan dirupiahkan. Bukankah ini sangat bagus?” ucap Bupati Berau Sri Juniarsih, saat acara aksi bersih sampah gelaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Minggu (30/6/2024) pagi.

Dijelaskannya, dengan kesadaran kita memilah sampah dan menyetor ke bank sampah, maka permasalahan pengelolaan sampah bisa sedikit terkendali. Selain itu juga memudahkan petugas kebersihan dalam menjalankan tugasnya, karena sampah yang ada sudah berkurang.

Selain sampah plastik, ada juga sampah basah seperti sisa makanan yang ternyata bisa dijadikan pupuk kompos. Sehingganya, Sri Juniarsih juga meminta masyarakat khususnya yang punya lahan di samping rumah, bisa membuat lubang untuk memendam sampah basah itu, agar bisa terurai dan menjadi kompos.

“Masalah sampah ini harus jadi perhatian kita bersama. Karena dari data yang ada, untuk tahun 2023 lalu sampah yang terkumpul sebanyak 51,28 ton lebih, dengan sampah yang dikeluarkan baru 80,05%. Masih ada 19,95% lagi yang belum terkelola,” bebernya.

Dimana, kata dia lebih lanjut, 26% komposisi sampah yang ada itu merupakan sampah plastik, yang tidak mudah terurai secara alami. Serta berpotensi mencemari tanah, air, laut bahkan udara.

“Kami sudah menyediakan truk sampah yang biasa mengangkut sampah. Bahkan juga sudah menyediakan kapal sampah khusus pengangkut sampah hanyut di sungai. Tapi saya berharap apa yang kita lakukan hari ini, membuang sampah pada tempatnya, dijadikan kebiasaan setiap harinya, jangan hanya ceremony,” tutupnya.

Kepala DLHK Berau, Mustakim dalam sambutannya juga menyebut jika pengelolaan sampah sebagian besar masih bertumpu pada pendekatan sederhana, yaitu kumpul, angkut dan buang ke TPA.

“Jumlah sampah akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Sementara fasilitas pengelolaan sampah yang dikelola pemerintah dan masyarakat masih minim,” katanya.(yf/adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel