Follow kami di google berita

PUSKESMAS TALISAYAN LAKSANAKAN VAKSINASI NAKES TAHAP II

ANEWS, Talisayan – Puskesmas Talisayan melaksanakan vaksinasi tahap kedua kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kecamatan Talisayan, Rabu, 10/2.

Setelah pelaksanaan vaksinasi tahap ke-2 kepada tenaga kesehatan ini akan disusul dengan vaksinasi kepada Jajaran TNI/Polri serta Aparatus Sipil Negara. Sementara vaksin untuk pelaksanaannya masih dalam pembahasan terkait penambahan vaksinnya dari kabupaten. Hal itu disampaikan Mulyadi, S. AP, Kasubag Tata Usaha Puskesmas Talisayan.

Dalam ketentuannya, tambah Mulyadi, secara umum Ibu hamil dan yang menyusui tidak mendapatkan vaksin dan pada pelaksanaan vaksinasi ada ketentuan harus di-screening dulu, dan dari hasil screening inilah yang menentukan sesorang itu layak atau tidaknya mendapatkan vaksin dan dari segi usia mereka yang dibawah usia 60 tahun.

“Di screening itulah yang menentukan apakah seseorang itu layak atau tidaknya mendapatkan vaksin dan dari sisi umur, itu kan di bawah 60 tahun nanti di screening ini yang memastikan diberikan atau tidak,” ujar Mulyadi.

Sementara dari segi efek samping atau keluhan mereka yang sudah divaksin, Mulyadi mengatakan untuk sementara ini dan itu sudah didengarkan dari teman-teman nakes, efeknya pingin makan dan ada sedikit rasa mengantuk.

“Efeknya sih pingin makan dan istirahat, mungkin mengantuk dan tapi setelah bangun, itu kan segar seperti sedia kala,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Mulyadi, tahapan setelah nakes, akan dilakukan pendataan dan selanjutnya peserta penerima vaksin pemberi pelayanan publik, pegawai kecamatan, TNI/Polri, di kampung seperti guru-guru sekolah dan ASN.

“Kami masih melakukan pendataan, dan data ini akan kami sampaikan ke Dinas Kesehatan, bagaimana teknisnya nanti kami menunggu dari dinkes,” kata Mulyadi.

Sejauh ini jumlah vaksin yang diterima sebanyak 64 sasaran dikali 2 tahap.

“Untuk masyarakat selanjutnya pasti kita mengamprah lagi sesuai dengan perhitungan-perhitungan nanti, berapa sasaran kita, itu yang kita amprahkan ke dinas Kesehatan. Kita juga mempertimbangkan penyimpanannya, seberapa kemampuan alat kita menyimpannya,” pungkasnya. (daeng)

Bagikan

Subscribe to Our Channel