A-News.id, Tanjung Redeb — Pertemuan lanjutan antara Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (AMLT) dengan PT Supra Bara Energi, diwarnai aksi Walk Out oleh pemuda. Hal itu lantaran wacana pembentukan tim terpadu untuk menelusuri persoalan lahan yang tumpang tindih.
Wacana pembentukan tim terpadu, itu diusulkan oleh Kasat Intelkam Polres Berau, AKP Ibnu.
Kendati demikian, hal itu ditolak dengan tegas oleh audiensi dari masyarakat. Pasalnya, pembentukan tim tersebut akan berakhir dengan sia-sia.
Desy Fitriansyah mengatakan, menolak tegas pembentukan tim tersebut. Lantaran, dari sejarahnya Pemkab Berau pernah kalah dalam persidangan terkait persoalan lahan tersebut.
Sehingga, pihaknya tidak bisa berpegang pada keputusan yang akan diambil oleh tim terpadu.
“Tidak usah ada tim terpadu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT SBE, Tri Agus Heru mengatakan, menyepakati wacana pembentukan tim terpadu.
“Kami setuju saja,” katanya.
Dikatakannya, apapun hasil dari tim terpadu kelak, akan menjadi final. Bahkan, jika nanti pihaknya ditetapkan melanggar aturan.
“Ya kalau memang kami salah dan diminta untuk ganti rugi, ya kami siap ganti,” tandasnya. (Poh)