Follow kami di google berita

Petani di Makroman yang Kesulitan Dapat Pupuk untuk Bertani Disoroti Ananda Emira Moeis

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (IST)
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (IST)
IKLAN VIDEO LIST

Anews.id, Samarinda – Para petani di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda keluhkan sulitnya dalam mendapatkan pupuk subsidi dan non subsidi. Hal ini memperoleh perhatian dari Ananda Emira Moeis, selaku Anggota Komisi IV DPRD Kaltim.

Wanita yang sering disapa dengan Nanda itu memiliki harapan agar Pemerintah dapat memberikan perhatian mengenai ketersediaan pupuk yang dapat dimanfaatkan oleh para petani. Para petani mengeluh akan kelangkaan pupuk untuk sektor pertanian. Sehingga, dengan sendirinya hasil panen produk pertanian mengalami penurunan.

“Kenapa sekarang beli pupuk harus pakai kartu? untuk mendapatkan kartu tersebut harus bagaimana? Serta harus terdaftar karena banyak belum mengetahui. Saya ingin perhatian dari pemerintah terkait ketersediaan pupuk,” ungkap Nanda.

Sedangkan, ia mengamati bahwa Kelurahan Makroman mempunyai potensi yang sangat besar dalam komoditas sektor pertanian dan perkebunan. Jika dikembangkan secara baik, maka dapat dijadikan sebagai pusat pangan di Kaltim.

Salah satu politisi dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, bantuan dan fasilitas yang memadai terpantau belum tersedia bagi para petani di Makroman. Seharusnya, Pemerintah pun mencari tahu petani lokal yang belum mempunyai kartu subsidi pupuk.

Ia yakin, jika para petani lokal telah mengetahui cara dan alur dalam mendapatkan kartu subsidi pupuk, maka akan dipastikan para petani pun mendapatkan kemudahan mengenai hal tersebut.

“Kedaulatan pangan adalah cita-cita kita. Untuk itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan prioritas kepada ketersediaan pupuk bagi petani di wilayah tersebut,” lanjut Nanda.

Nanda mengungkapkan bahwa pihaknya pun ingin Kaltim menjadi pusat sektor pertanian dan pangan di Tanah Air. Alhasil, tidak selalu memiliki ketergantungan terhadap impor produk pangan.

“Agar pemerintah tidak hanya sekadar berwacana tetapi juga bertindak nyata dalam membantu para petani di Kaltim,” tutupnya. (adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel