Follow kami di google berita

Permasalahan Kasus Gagal Ginjal Akut, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Minta Orang Tua Jaga Kesehatan Anak

(Foto: Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar/Ist)

Anews.id, Samarinda – Kasus penyakit gagal ginjal akut misterius kini menjadi sorotan. Pasalnya, kasus ini menjadi atensi khusus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dengan keluarnya Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar menyampaikan hingga saat ini di Kalimantan Timur (Kaltim), masih belum ada warga yang mengalami penyakit tersebut.

“Untuk sekarang di Kaltim, khsusnya Samarinda belum ada ditemukan kasus ini (ginjal akut),” ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler. Jum’at (20/10/2022).

Namun untuk menghidari penyakit tersebut, Deni sapaan karibnya meminta agar Pemerintah dan Masyarakat tak boleh lengah. Pasalnya, ia menilai kini Kaltim tengah memasuki kondisi pancaroba yang bisa membuat ketahanan fisik dan kekebalan tubuh menurun. Terkhususnya pada anak-anak.

“Saya meminta para orang tua untuk memastikan anak-anaknya sehat saat sedang bersekolah. Kalaupun sedang kondisi sakit, segera langsung diistirahatkan saja dirumah,” ucap Deni.

Selain itu, politisi dari fraksi Gerindra itu meminta apotek-apotek juga menahan penjualan obat-obatan dalam bentuk sirup sesuai surat edaran dari Kemenkes Republik Indonesia.

“Untuk saat ini tertinggi di pulau Jawa. Namun ini untuk upaya pencegahan. Kandungan paracetamol mungkin bagus, tapi ketika kondisi fisik menurun mungkin implikasinya menjadi tidak baik. Ini yang kini dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Kemenkes mendorong BPOM memastikannya,” pungkasnya.=

Bagikan

Subscribe to Our Channel