Follow kami di google berita

Penerapan Telemedicine di Kaltim Diimbau oleh Komisi IV DPRD Kaltim

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin. (Dok DPRD Kaltim)
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin. (Dok DPRD Kaltim)

Anews.id, Samarinda – Salehuddin, selaku Anggota Komisi IV DPRD Kaltim memberikan dukungannya terhadap penerapan telemedicine atau pengobatan jarak jauh di daerahnya.

“Jadi ada pilar yang keenam artinya transformasi teknologi kesehatan. Jadi ini kan ada semacam program kesehatan bergerak dari dinas kesehatan juga yang menerapkan telemedicine,” ungkapnya.

Ia berpendapat, teknologi kesehatan tersebut dapat dengan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T).

Salehuddin memberikan contoh, misalnya saat ini tersedianya sejumlah aplikasi yang melayani masalah berkaitan dengan kesehatan secara jarak jauh, seperti Halodoc. Akan tetapi, ia masih berharap agar Pemerintah Daerah dapat memberikan dorongan akan pengembangan teknologi kesehatan ini menjadi lebih optimal dan secara merata.

“Kalau memang didorong, sudah saatnya kita era digitalisasi ini melaksanakan maksimal pelayanan kesehatan. Karena ini berguna untuk Kaltim di tengah keterbatasan tenaga kesehatan, terutama di wilayah 3T,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa dengan adanya telemedicine, masyarakat dapat dengan mudah menghemat waktu dan biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Salehuddin menilai, telemedicine pun dapat memberikan peningkatan akan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam segi promotif dan preventif.

“Kadang-kadang misalnya ada di beberapa salah satu proses kesehatan rumah sakit misalnya untuk spesialis tertentu butuh waktu daftar seminggu dulu atau setengah bulan dulu atau satu bulan dulu. Nah kalau dengan telemedicine, kita bisa ketemu dokternya lebih cepat dan mudah,” paparnya.

Ia memiliki harapan agar Pemerintah Daerah dapat melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti satuan perguruan tinggi, asosiasi dokter, dan penyedia pengembangan aplikasi guna mengembangkan dan mensosialisasikan telemedicine di Kaltim.

“Telemedicine ini menjadi solusi bagi wilayah 3T sendiri, terutama bagi yang tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang memadai,” tuturnya.

Ia menyatakan, telemedicine pun dapat meningkatkan jangkauan dan ketersediaan akan informasi kesehatan bagi masyarakat serta mempercepat proses diagnosis, pengobatan, dan pemantauan kondisi pasien yang sakit.

Salehuddin memberikan apresiasi terhadap langkah Dinas Kesehatan Kaltim dalam melaksanakan layanan telemedicine gratis di kawasan pedalaman melalui Program Kesehatan Bergerak.

“Ini adalah terobosan yang sangat positif dan perlu diperluas ke daerah-daerah lain yang juga mengalami keterbatasan pelayanan kesehatan,” ungkap Salehuddin.

Harapannya, layanan telemedicine tersebut dapat dikembangkan dan ditingkatkan dalam segi kualitas di Kaltim, serta didukung oleh peraturan jelas dan bersifat menguntungkan bagi semua pihak.

“Telemedicine merupakan salah satu solusi kesehatan di era disruptif yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, pemerintah, dan tenaga kesehatan,” tutupnya. (adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel