Follow kami di google berita

Kasus ISPA di Berau Meningkat, Capai Ribuan Kasus

A-News.id, Tanjung Redeb — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau mencatat ada ribuan warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang bulan Juni, Juli dan Agustus 2023. Kasus ini meningkat saat Berau mulai terselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Berdasarkan data yang diberikan oleh Sekretaris Dinkes Berau, dr. Halijah. Ada sekitar 3020 kasus yang tercatat pada bulan Juni 2023 dari berbagai usia. Untuk usia 1-5 tahun ada 985 kasus, 5-9 tahun sebanyak 500 kasus, 9-60 tahun 1364 kasus dan diusia rentan atau 60 tahun keatas sebanyak 171 kasus.

“Itu yang bulan Juni tahun 2023, sedangkan Juli untuk usia 1-5 tahun ada 1005 kasus, 5-9 tahun sebanyak 555 kasus, 9-60 tahun sebanyak 1447 kasus dan 60 tahun ke atas sebanyak 124 kasus,” bebernya.

Kasus ISPA ini juga meningkat pada bulan Agustus 2023 lalu, tercatat pada usia 1-5 tahun terjadi peningkatan sebanyak 1237 kasus, usia 5-9 tahun 656 kasus, 9-60 tahun 1657 kasus dan usia 60 tahun ke atas sebanyak 133 kasus.

“Data ini yang kita himpun dari 21 puskesmas dan pustu yang ada di Kabupaten Berau,” ucapnya.

Sementara itu, dilansir dari media benuanta. Wakil Bupati Berau Gamalis juga mengomentari fenoma ini.Dirinya akan melihat kondisi lebih jauh terkait potensi dampak kabut asap apabila terus menebal di langit Bumi Batiwakkal.

Menurutnya, dirinyapun belum mengetahui apakah kabut ini berasal dari dampak karhutla yang terjadi beberapa waktu lalu atau kabut asap kiriman dari daerah lain.

“Ini sesuatu yang tidak kita harapkan. Semoga, ini tidak sampai menghambat kegiatan masyarakat,” jelasnya.

Gamalis juga akan mengkordinasikan hal ini dengan OPD teknis sehingga bisa memastikan apakah pelajar akan diliburkan apa tidak.

“Terutama dengan Dinas Pendidikan Berau, DLHK, dan BPBD Berau, seberapa urgen kondisi kabut asap di Kabupaten Berau,” katanya.

Mengenai Karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah di Bumi Batiwakkal, tentu menjadi perhatian pemerintah daerah. Tidak hanya itu, Pemkab kata dia, juga melakukan antisipasi bersama BPBD Berau, TNI-Polri, dan masyarakat peduli api (MPA).

Untuk itu, dirinya berharap kepada seluruh masyarakat Berau bersama-sama mendukung pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya karhutla. Karena kata Gamalis, dampak dari kahutla sendiri tak hanya mengganggu aktivitas belajar mengajar. Tapi juga meningkatnya penderita ISPA, serta mengganggu penerbangan. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel