A-News.id, Tanjung Redeb – Anggota DPRD Berau, H Saga, melaksanakan Reses Masa Sidang III tahun 2023 di Kampung Balikukup, Kecamatan Batu Putih, Selasa (17/10/2023) lalu.
Dalam reses itu, ada beberapa aspirasi yang berhasil ditampung. Diantaranya kebijakan penggunakan kompresor sebagai alat bantu tangkap ikan, bantuan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masih menggunakan satu atap, serta akses internet yang belum masuk di Kampung Balikukup.
“Salain itu, masyarakat juga mengajukan permohonan bantuan untuk Majelis Ta’lim, pemenuhan alat musik tradisional termasuk persoalan perizinan kapal yang dirasa cukup sulit,” ungkapnya.
Merespons aspirasi warga terkait larangan menangkap ikan menggunakan kompresor, Saga mengaku tidak hanya dikeluhkan nelayan Kampung Balikukup, persoalan sama juga dirasakan masyarakat Pulau Derawan dan Tanjung Batu.
“Masalah ini akan saya koordinasikan dengan pihak terkait, supaya ada solusinya. Karena penggunaan kompresor sudah jadi tradisi nelayan. Jika dilarang tentu sangat berdampak pada mata pencaharian masyarakat,” jelasnya.
Sementara merespons persoalan kurangnya sapras pendidikan, khususnya PAUD, menurut Saga, sudah dianggarkan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Berau dan nantinya akan diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan sekolah nantinya.
“Saya sudah mendorong untuk anggaran khusus untuk Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Berau. Nanti akan saya sisihkan untuk PAUD di sini (Kampung Balikukup),” ujar Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Kemudian, keluhan masyarakat terkait persoalan perizinan kapal, dinilai cukup rumit dan tidak efektif selama ini. Pasalnya, sebelumnya masyarakat mengajukan cukup di tingkat kabupaten saja. Namun, saat ini adanya perubahan regulasi mengharuskan pemilik kapal mengurus izin ke pemerintah pusat.
“Saya akan coba berkordinasi dengan Kementerian Kelautan. Memang anggota DPRD tidak punya wewenang merubah undang-undang yang ada, tapi akan saya usahakan bagaimana bentuk penyelesaiannya nanti,” bebernya.
Sementara masalah blank spot atau tidak adanya koneksi internet di Kampung Balikukup, menurut Saga, seharusnya masyarakat pedalaman telah merdeka sinyal. Terlebih salah satu program bupati yaitu pemasangan 1.000 titik WiFi.
“Wifi sudah terpasang, bahkan ada lima titik di Kampung Balikukup. Tapi semua tidak berfungsi sama sekali. Akan saya koordinasikan agar permasalah jaringan seluler dan internet ini bisa secepatnya di atasi,” tegas Ketua Komisi III DPRD Berau ini.
Saga menyampaikan, aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat akan segera dikoordinasikan dengan instansi terkait. Hanya saja, masyarakat diminta untuk bersabar dan memahami tentang mekanisme yang ada.
Sebab, kata dia, ada beberapa tahapan dan prosedur yang harus dilalui sebelum melaksanakan permintaan atau usulan dari masyarakat, khususnya di Kampung Balikukup.
“Jadi intinya semua aspirasi yang berhasil ditampung akan saya kawal dan diperjuangkan. Karena memang itu tugas saya. Namun, ada proses dan tahap. Saya harap masyarakat bisa mengerti dan bersabar,” pungkasnya. (ADV/to)