Follow kami di google berita

Harga BBM Non Subsidi Turun Lagi

A-News.id, Tanjung Selor — Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan, kembali turun terhitung sejak 1 Januari 2024.

Area Manager Communication, Relations, and CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia, yakni harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan nilai tukar mata uang Rupiah.

“Tren harganya saat ini, sedang turun. Makanya kita lakukan penyesuaian harga wajar mengikuti fluktuasi harga minyak dunia. Karena trennya sedang turun, dan untuk saat ini, harga jual produk BBM non subsidi Pertamina khususnya Pertamax Series dan Dex Series kembali turun,” ujar Arya kepada Tempo.

Berikut daftar harga BBM non subsidi Pertamina di Kalimantan yang berlaku mulai 1 Januari 2024:

* Pertamax: Rp13.500 per liter (sebelumnya Rp13.950 per liter)

* Pertamax Turbo: Rp14.750 per liter (sebelumnya Rp15.700 per liter)

* Dexlite: Rp14.900 per liter (sebelumnya Rp15.900 per liter)

* Pertamina Dex: Rp15.450 per liter (sebelumnya Rp16.550 per liter)

Arya menambahkan, penetapan harga baru ini sesuai dengan formula penetapan harga sesuai dengan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

“Jadi, evaluasi harga baru BBM non Subsidi ini mengacu pada tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus. Perhitungannya mengikuti formulasi harga dalam Kepmen ESDM, dan perubahan berkala akan selalu terjadi. Ya, komitmen kami selalu menyampaikan ke masyarakat bahwa harga produk BBM non subsidi Pertamina transparan terhadap tren minyak dunia,” jelasnya.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Patra Niaga akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di perkotaan.

“Kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat. Sekaligus, ini memastikan distribusi hingga pelosok negeri agar tetap dilakukan dengan maksimal. Sebab, ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM sesuai dengan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability, dan Sustainability,” pungkasnya. (Lia)

Bagikan

Subscribe to Our Channel