Follow kami di google berita

Dorong Partisipasi Perempuan dalam Politik

A-News.id, Tanjung Redeb – Anggota DPRD Berau, Ratna, mendorong peran perempuan dalam partisipasi Pemilu 2024. Hal itu disampaikan saat memberikan materi sosialisasi pengarustamaan gender, peran perempuan dalam upaya peningkatan partisipasi menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024, di Kecamatan Teluk Bayur dan Gunung Tabur, beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, untuk peningkatan partisipasi perempuan dalam politik memerlukan dukungan semua pihak. Riset State of The World’s Girls Report (SOTWG) yang dipublikasikan Plan Indonesia awal tahun ini mencatat, sebanyak 9 dari 10 perempuan percaya bahwa partisipasi politik itu penting. Namun para perempuan itu juga mengakui adanya berbagai hambatan dalam proses partisipasi tersebut.

Hambatan itu bersifat interseksionalitas
dan struktural karena usia dan gender yang dianggap belum dewasa serta berbagai stereotipe yang berkembang di masyarakat. Tantangan lainnya, kurangnya akses dalam pengambilan keputusan, persepsi kurangnya pengetahuan atau keterampilan, hingga gagasan dari orang lain tentang apa yang pantas untuk perempuan.

“Merealisasikan lebih banyak partisipasi perempuan dalam setiap pengambilan kebijakan publik harus konsisten diupayakan demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik,” jelasnya.

Ratna menambahkan, berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di Lembaga Legislatif Nasional (DPR-RI) berada pada angka 20,8 persen atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI. Persentase keterwakilan perempuan tersebut masih di bawah angka persyaratan 30 persen jumlah calon legislatif perempuan pada saat parpol mendaftar menjadi peserta pemilu.

Menurut Ratna, kompleksnya tantangan yang dihadapi, membuat upaya melibatkan perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik membutuhkan dukungan dari banyak pihak dan strategi yang tepat.

“Karena tidak mudah mengikis anggapan atau persepsi masyarakat yang berkembang terkait bagaimana seharusnya perempuan berkegiatan di masyarakat,” lanjutnya.

Dengan sejumlah dukungan tersebut, Ratna berharap, sikap perempuan yang menilai bahwa politik itu penting dapat terus didorong sehingga mampu meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik di Tanah Air.

“Rendahnya partisipasi perempuan di bidang politik disebabkan karena kendala kultural, struktural dan anggapan-anggapan yang bias gender,” tutupnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel