A-News.id, Tanjung Redeb — Penutupan jembatan penghubung Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Sambaliung hingga kini menjadi pro kontra. Sebab sebagian masyarakat menilai penyebrangan alternatif yang diberikan pemerintah belum maksimal.
Terpatau pagi tadi, Sabtu (3/6/2023). Masyarakat memenuhi fasilitas penyebrangan yang disediakan oleh pemerintah yakni di Dermaga Wisata Sanggam Tanjung Redeb untuk roda dua dan lokasi Penyebrangan untuk roda empat yang berada di Jalan Singkuang.
Ratusan pengendara mengantri panjang karena fasilitas penyebrangan yang jumlahnya terbatas, selain itu butuh proses dan memakan waktu yang cukup lama saat dilakukannya penyebrangan. Hal ini yang menyebabkan antrian kendaran terjadi cukup panjang.
Berbagai fasilitas pelayanan juga turut terdampak, sehingga sebagian instansi turut melakukan persiapan demi menghindari saat terjadinya kemacetan yang cukup panjang.
Seperti yang dilakukan sejumlah instansi kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Totoh Hermanto mengatakan telah persiapkan pelayanan lebih serius untuk menghadapi penutupan Jembatan Sambaliung. Tentunya dalam hal jika tejadinya gawat darurat yang mengharuskan pasien tersebut harus dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Rivai Tanjung Redeb.
“Kita meminta ke Dinas Perhubungan agar setiap rujukan yang menggunakan ambulance dapat diprioritaskan, dan ini sudah masuk agenda,” tutur Totoh.
Mengenai ketersediaan tenaga kesehatan hingga armada ambulans menurutnya hal ini telah terpenuhi. Hanya saja pihaknya meminta saat jembatan tersebut ditutup dapat memberikan ruang terhadap ambulance yang ingin melakukan penyebrangan.
Menurutnya saat ini layanan puskesmas di Sambaliung sudah 24 jam “Hanya saja saat merujuk atau ada kondisi darurat kami mohon petugas lapangan bisa memberi prioritas untuk diseberangkan,†tandasnya. (yf/adv)