Follow kami di google berita

Capaian Penurunan Angka Stunting, Pemkot Samarinda Terangkan Data Ke Menko PMK RI

Foto : Rapat secara virtual di Command Center Diskominfo, Kota Samarinda. Ist
IKLAN VIDEO LIST

Anews.id, Samarinda – Kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Meko PMK) RI, Muhadjir Effendy, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terangkan seluruh upayanya selama ini dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.

Penyampaian tersebut melalu rapat secara virtual di Command Center Diskominfo Samarinda dan dihadiri pula oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) serta 9 kabupaten/kota se-Kaltim.

Pada saat rapat berlangsung, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, mewakili Pemkot Samarinda dan menjelaskan capaian data terkait stunting serta kemiskinan ekstrem yang telah dilakukan oleh pemkot.

Kemudian dari seluruh data timbang (e-ppgbm), Kota Tepian alami penurunan angka bayi balita stunting dari 2021 ke 2022.

Lalu di tahun 2021, terdapat 1403 anak balita atau sekitar 10,7 persen. Tetapi beda halnya saat memasuki di tahun 2022, mengalami hasil yang positif 1907 anak balita sekitar 9,8 persen.

Dari data e-ppgbm memiliki hasil yang berdeda dengan data SSGI, yang dimana terdapat kenaikan angka bayi balita  stunting sebanyak 21,6 persen pada tahun 2021. Dan naik menjadi 25,3 persen pada tahun setelahnya 2022.

“Saya kira ini justru menjadi semangat untuk lebih bekerja keras untuk lebih fokus menangani masalah stunting dan pengentasan kemiskinan,” ucap Rusmadi.

“Disatu sisi untuk stunting, tapi disisi lain untuk program penghapusan kemiskinan ekstrem,” lanjutnya.

Selain itu, melihat kunjungan warga posyandu yang meningkat Pemkot Samarinda lebih optimis dalam menurunkan angka stunting maupun kemiskinan ekstrem.

Menko PMK RI, Muhadjir Effendy, meminta agar pelaksanaan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting tidak dilakukan secara terpisah.

Karena, menurut dirinya kedua hal ini tersebut merupakan hal yang selinier atau sejalan dalam penanganannya.

“Hal ini berarti bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan. Menyeleseikan kemiskinan ekstrem juga akan mengurangi stunting,” tandasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel